Umat Hindu sembahyang di Pura Besakih. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pelaksanaan Puncak Karya Ida Batara Turun Kabeh di Pura Besakih bakal dilaksanakan pada Purnama Kedasa, Rabu (20/3) hari ini. Sebelum puncak karya, pada Selasa (19/3) telah dilaksanakan upacara mapepade yang di dipusatkan di Padma Tiga Pura Penataran Agung.

Ketua Panitia Karya, Jro Mangku Widiartha, mengatakan, jenis wewalungan yang dipergunakan saat upacara mapepadeberupa babi, angsa, ayam penyu, kambing, kerbau, asu blang bungkem sapi dan itik. Kata dia, tujuan dari upacara mapepade ini adalah untuk menyucikan atau menyempurnakan semua binatang dari bhuta supaya bisa kembali menjadi dewa.

Baca juga:  Kunker ke Polda Bali, Komisi III DPR Minta Kapolda Selidiki Transaksi Narkotika di Lapas

Jro Widiartha mengutarakan saat puncak Karya Ida Batara Turun Kabeh, rangkaian upacara sudah di mulai sejak pagi hari. Jelas dia, saat puncak akan dilaksanakan upacara muspayang Ida Batara Turun Kabeh dan muspayang Ida Batara turun ke peselang.

Selain itu, bertepatan dengan puncak juga akan dilaksanakan pengrajeg karya di mandala dan di ambal-ambal. “Upacara rangkaian puncak karya Ida Batara Turun Kabeh diperkirakan selesai sekitar pukul 12.00 Wita,” katanya.

Baca juga:  Dua Pos Penyekatan Larangan Mudik Lebaran Dibangun di Karangasem

Dia menambahkan, sampai saat ini pemedek yang tangkil untuk melakukan persembahyangan serangkaian Karya Agung Panca Wali Krama dan Ida Batara Turun Kabeh belum begitu membludak. Menurut Widiartha, mengingat puncak karya Ida Batara Turun Kabeh baru dilaksanakan hari ini, kemungkinan setelah puncak, pemedek yang tangkil mulai ramai untuk melakukan persembahyangan.

“Umat sejauh ini masih landai. Tetapi pengayar dari kabupaten/kota sudah semuanya ngaturang bakti penganyar Panca Wali Krama. Dan setelah 20 Maret, kabupaten/kota kembali dapat ngaturang penganyar serangkaian Ida Batara Turun Kabeh,” katanya.

Baca juga:  Hari Ini, Dua Kabupaten Nihil Kasus COVID-19 Baru

Lebih lanjut, ia mengimbau kepada seluruh umat Hindu agar bisa meluangkan waktu untuk tangkil ngaturang bakti ke Besakih. Karena momentum karya tahun ini dilaksanakan 10 tahun sekali. Sehingga umat Hindu bisa ikut ngrastiti bhakti (bersembahyang) untuk meminta kerahayuan. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *