Ilustrasi. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga di Desa Tembuku kesulitan air bersih sejak beberapa hari terakhir. Kondisi itu terjadi lantaran macetnya pasokan air bersih dari PDAM. Untuk keperluan memasak dan MCK, sejumlah warga terpaksa mencari air bersih ke sungai dan beberapa sumber air yang ada di desa setempat.

Perbekel Desa Tembuku Ketut Mudiarsa saat dikonfirmasi Kamis (21/3) mengakui hal itu. Diungkapkanya, macetnya pasokan air PDAM sudah dirasakan warganya sejak tiga hari lalu. Kondisi itu menyebabkan warganya terpaksa mencari air ke sungai-sungai. “Mau tidak mau, warga ke tukade (sungai) lagi. Kembali lagi seperti jaman dulu,” ujarnya.

Baca juga:  Longsor di Desa Tembuku dan Peninjoan

Dikatakannya, macetnya pasokan air bersih dari PDAM terjadi karena jaringan pipa milik PDAM di Dusun Kedui, rusak diterjang longsor saat hujan deras mengguyur wilayah Bangli Senin lalu. Bahkan beberapa pipa ada yang hanyut terbawa banjir. Meski kerusakan pipa diakuinya sudah mulai diperbaiki pihak PDAM, namun hingga pagi kemarin, air belum bisa mengalir.

Mudiasra mengatkan sejak pasokan air macet, belum ada suplay air bersih dari mobil tanki PDAM untuk warga di desanya. Hanya PDAM diakuinya sudah membantu kebutuhan air bersih di Pura Subak yang saat ini sedang menggelar upacara.

Baca juga:  Bertambah 8 Positif COVID-19, Abuan Masih Sumbang Kasus Terbanyak

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Plt. Direktur PDAM Bangli, Nyoman Terus Arsawan mengatakan jaringan pipa milik PDAM yang tertimbun longsor akibat dampak hujan deras, ada di dua titik. Masing-masing 19 batang pipa di selatan dan 4 batang pipa di bagian utara. Total panjang pipa yang rusak mencapai 138 meter. Kerusakan pipa itu menyebabkan pasokan air ke pelanggan macet. Dia menyebut setidaknya ada sekitar 350 pelanggan di wilayah Desa Tembuku yang terdampak.

Agar pasokan air bisa kembali normal, Terus mengaku pihaknya saat ini sedang melakukan proses perbaikan pipa di lokasi longsor. “Sejatinya proses perbaikan sudah selesai, hanya saja beberapa pipa yang ada di utara tersumbat sehingga masih harus dilakukan perbaikan lagi,” terangnya.

Baca juga:  Bali Berpotensi Alami Curah Hujan Sangat Tinggi, Ini Peringatan BMKG

Diperkirakan proses perbaikan akan selesai 1-2 hari ke depan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga selama proses perbaikan masih berlangsung, mantan Kepala Badan Kesbangpolinmas tersebut mengaku pihaknya siap menyuplai air menggunakan mobil tangki jika ada permintaan dari masyarakat. “Asalkan ada permintaan, pasti kami tindaklanjuti,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *