NEGARA, BALIPOST.com – Penanggulangan abrasi di Pantai Gilimanuk tepatnya di Lingungan Asri dan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk dilakukan secara swadaya. Ratusan buis-buis bantuan yang sebelumnya menumpuk akhirnya terpasang. Namun pemasangan buis menggunakan alat berat dan gotong – royong masyarakat itu baru di pinggir pantai lingkungan Asri. Sementara di Lingkungan Jineng Agung, belum dilakukan mengingat masih ada jalan yang terputus.
Dari informasi warga Jumat (22/3), pemasangan buis swadaya untuk penghalang gempuran ombak itu sudah dilakukan sejak dua pekan lalu. Selain menggunakan alat berat, masyarakat juga ikut terlibat mengisi lubang-lubang buis itu menggunakan pasir dan batu (sirtu) bongkaran puing bangunan. Tetapi, pemasangan buis itu belum tuntas. Di wilayah Lingkungan Jineng Agung yang juga terdampak abrasi dan jalan nyaris putus belum dilakukan. Menunggu menguruk jalan gang yang sempat terputus dampak abrasi.
Lurah Gilimanuk, Gede Wariana Prabawa ditemui belum lama ini membenarkan sudah mulai adanya penanganan secara swadaya memasang buis. Meskipun baru sebatas buis, paling tidak bisa menghalau gempuran ombak agar tidak langsung ke permukiman warga. Menurutnya pemasangan buis sementara baru sebatas di Lingkungan Asri bergotongroyong dengan masyarakat setempat. Sementara itu di Jineng Agung yang juga terdampak langsung menurutnya masih menunggu menyambung jalan yang terputus. “Yang di Asri sudah kemarin bersama warga juga membantu memperkuat buis,” ujarnya.
Disamping menunggu adanya bantuan dari Pemerintah Pusat untuk pelindung pantai. Kelurahan dan Kecamatan menurutnya sudah mengajukan permohonan bantuan penanganan abrasi tersebut. Sebab, kewenangan untuk senderan pantai ini ada di pusat melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida.
Seperti diketahui, kondisi pesisir pantai di Lingkungan Asri dan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk belakangan ini parah akibat abrasi. Permukiman warga yang sebelumnya jauh dari bibir pantai kini sering diterjang ombak ketika air laut pasang. Bahkan beberapa rumah warga sudah terdampak saat ombak tinggi beberapa waktu lalu. Berbagai upaya sudah dilakukan secara swadaya, seperti pemasangan tumpukan karung berisi sirtu untuk penahan ombak. Namun benteng itu tak bertahan lama dan kini diperkuat lagi dengan pemasangan buis dari beton. (Suryadharma/Balipost)