AMLAPURA, BALIPOST.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memasang puluhan alat canggih di Gunung Agung. Pemasangan alat tersebut, guna memantau perkembangan aktivitas gunung tertinggi di Bali itu.
Menurut Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, di Karangasem saat sosialisasi kebencanaan di Aula DPRD Karangasem, Jumat (22/3), total ada 50 alat yang dipasang. Devy mengatakan, pemasangan alat-alat itu untuk lebih memudahkan dalam pemamantauan perkembangan aktivitas Gunung Agung.
Pasalnya, sampai saat ini aktivitas gunung Agung masih fluktuatif. Karena gunung tertinggi di Bali itu masih berpotensi untuk erupsi. “Alat pemantau ini kita pasang di lereng Gunung Agung. Sehingga perkembangan Gunung Agung bisa kita ketahui dari pos pengamatan gunung di Desa Rendang,” ujarnya.
Ia menambahkan, pascapenanganan kebencanaan Gunung Agung, Indonesia mendapatkan penghargaan di dunia. Pasalnya, penanganan kebencanaan di Indonesia lebih baik dengan negara-negara lain yang ada di dunia. “Ini merupakan penghargaan buat kita semua. Dengan penghargaan ini, diharapkan penanganan kebencanaan yang kita lakukan kedepannya bisa lebih baik lagi,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam penanganan kebencanaan, khususnya erupsi Gunung Agung, pihaknya telah memiliki strategi mitigasi bencana yakni melakukan monotoring, pemetaan wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB), melakukan sosialisasi dampak bahaya erupsi dan tanggap darurat.
Jelas dia, upaya itu dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang mitigasi kebencanaan. “Pemberian mitigasi kebencanaan sangat penting. Karena dengan adanya sosialisasi mitigasi ini, masyarakat tahu apa yang dilakukan bila ada bencana yang dihadapi, salah satunya erupsi Gunung Ahung,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)