BANYUWANGI, BALIPOST.com – Hujan lebat yang mengguyur Banyuwangi, Jumat (22/3) malam, memicu musibah. Dua jembatan penghubung desa di Dusun Sumbersari, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran roboh akibat diguyur hujan.
Tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, warga harus berjalan memutar untuk bisa keluar perkampungan.
Ambruknya jembatan ini diketahui sekitar pukul 23.00 WIB. Hujan deras mengguyur kawasan setempat sejak tiga hari terakhir.
Puncaknya, Jumat malam, jembatan permanen itu mendadak ambrol, terseret batang kelapa yang terbawa aliran sungai. Jembatan yang ambruk ini sepanjang 8 meter, lebar 4 meter. “Sejak tiga hari hujan, jembatan ini sudah mulai ambrol. Lalu, roboh total Kamis malam,” kata Mubarok, tokoh warga Desa Kandangan, Sabtu (23/3).
Mantan Kades Kandangan ini menambahkan, jembatan yang ambruk lokasinya berdekatan. Namun, tidak dalam satu aliran sungai.
Menurutnya, saat hujan deras, aliran sungai setempat kerap meluap. Sehingga, berdampak pada konstruksi jembatan desa tersebut.
Saat ambrol pertama, warga sudah memberikan penyangga darurat. Sehingga, masih bisa dilewati. Namun, ketika hujan lebat mengguyur, jembatan tak mampu menahan lagi. Akhirnya ambruk total.
Meski menjadi jalan utama, kata Mubarok, ambruknya dua jembatan ini tak sampai membuat warga terisolir. Namun, warga harus berjalan memutar ketika akan keluar kampung.
Ambruknya jembatan ini lanjut Mubarok, bukan kali ini saja. Seminggu sebelumnya, jembatan di desa setempat juga roboh diterjang banjir.
Namun, jembatan itu sudah bisa dilalui setelah diperbaiki warga secara gotong royong. “Untungnya, jembatan yang ambrol duluan ini sudah diperbaiki. Kalau tidak, warga pasti terisolir, ” jelasnya.
Pihaknya berharap, dua jembatan yang roboh ini bisa segera diperbaiki. Perbaikan, kata dia, diharapkan dari anggaran pemerintah. (Budi Wiriyanto/balipost)