Kondisi bangunan yang ambles tergerus longsor. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST. om – Bangunan dapur dan pelinggih milik seorang warga di Banjar Selat Peken, Desa Selat, Susut ambles terseret longsor. Musibah itu terjadi sa mmat hujan deras mengguyur wilayah setempat Minggu (24/3) sore. Tak hanya menggerus bangunan, longsor juga memutus jalan setapak menuju rumah warga. Akibatnya enam kepala keluarga (KK) kini terisolir.

Wayan Jodog, pemilik rumah yang bangunan dapur dan pelinggihnya terseret longsor Senin (25/3) menuturkan, peristiwa longsor yang terjadi di bagian depan rumahnya itu berlangsung saat hujan deras mengguyur sekitar pukul 15.00 wita,. Ketika kejadian, dirinya mengaku sedang berada di rumahnya. Longsor terjadi secara perlahan. Longsor awalnya menyeret tiang listrik, kemudian menggerus jalan setapak, sebagian angkul-angkul, tembok penyengker, sebuah pelinggih dan dapur rumahnya.

Baca juga:  Transmisi Lokal Masih Bertambah, Masih Banyak Warga Tak Lakukan Pencegahan COVID-19

Dia mengatakan, longsor dipicu akibat hujan deras yang menyebabkan tanah labil dan jebol ke terowongan yang ada di bawahnya. “Jadi di bawah memang ada terowongan pembuangan air,” ungkapnya. Akibat musibah itu, Jodog mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Kelian Banjar Dinas Selat Peken Nyoman Kandra ditemui di lokasi longsor pagi kemarin mengatakan pasca kejadian tersebut, pihaknya telah meminta Wayan Jodog beserta keluarganya untuk tidak menempati bangunan kamar yang ada di sisi barat rumah mereka. Sebab lokasinya sangat berdekatan dengan lokasi tanah yang longsor sehingga rawan untuk ditempati.

Baca juga:  Sedek Bali Bawa Keroncong Lintasi Generasi

Kandra mengatakan dampak lain dari longsor tersebut juga menyebabkan enam KK warganya kini terisolir. Sebab akses jalan setapak menuju rumah enam KK tersebut saat ini putus akibat tergerus longsor. Adapun enam KK yang terisolir yakni Wayan Resten, Nengah Darna, Ketut Senggak, Wayan Tanggu, Nengah Genah dan Nyoman Wintara. “Untuk menuju ke rumahnya mereka terpaksa mencari jalan pintas dengan jalan kaki melintasi kebun warga,” ujarnya.

Baca juga:  Atasi Polemik TPA Suwung, Gubernur Koster Ambil Langkah Konkret

Terkait musibah itu, Kandra mengaku telah melaporkannya ke BPBD Bangli. Dia berharap pemerintah dapat segera membantu menangani musibah itu. Terutama memperbaiki akses jalan yang putus sehingga aktifitas warga bisa kembali normal. (Dayu Rina/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *