Kehadiran Presiden di Bali disambut puluhan ribu masyarakat yang terbagi di dua lokasi yakni di Art Centre dan di Pasar Badung. Bahkan, jalan-jalan sempat macet sampai malam hari. Ini menunjukkan bahwa rakyat Bali — kalau boleh dibilang masih mencintai presidennya yakni Joko Widodo.
Bahkan, saya lihat walaupun hujan, masyarakat tetap bertahan di Art Centre atau Taman Budaya. Mereka tetap setia menunggu Presiden Jokowi. Ini patut diapresiasi sebagai bentuk kecintaan Bali terhadap pemerintah yang dalam kesempatan itu hadir langsung sang Presiden.
Tentu kehadiran Presiden Jokowi di Bali menurut saya tak saja menunjukkan Presiden yang merakyat. Presiden juga memiliki waktu yang luang untuk rakyatnya. Walaupun hujan, Presiden tetap berdiri dan berpidato. Ini saya salut. Saya suka melihatnya.
Terlebih Presiden juga merespons harapan Gubernur Bali Wayan Koster agar Bali dapat alokasi dana untuk pemberdayaan desa adat. Jika usulan Gubernur Bali ini bisa dijabarkan dan dipenuhi oleh Presiden, maka ke depan pengawalan adat dan budaya bagi krama Bali terasa lebih ringan. Mudah-mudahan Presiden Jokowi bisa memenuhi harapan krama Bali yang disuarakan Gubernur Bali Wayan Koster.
Untuk itu, saya berharap agar ke depan, kita di Bali dan NKRI tetap bersatu dan mencintai negeri ini. Jangan lelah mengawal Pancasila dan NKRI. Mudah-mudahan dalam pilpres mendatang kita dapat menggunakan hak pilih memilih presiden yang merakyat dan peduli Bali.
I Wayan Arsana
Gianyar, Bali
Baru berapa bln pak Gub. KOSTER sudah cukup banyak membuat gembrakan yg merakyat seperti pemberdayaan desa adat disertai APBN UNTUK ADAT & BUDAYA BALI; Semoga tranparan penggunaan nya