Suadnya sedang membuat Teh Kelba. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga Desa Penglipuran, Bangli selama ini terbilang cukup kreatif dalam membuat aneka produk olahan minuman berbahan tumbuhan. Minuman yang dibuat tak hanya bisa menghilangkan dahaga namun juga berkhasiat untuk kesehatan.

Adapun produk olahan minuman terbaru buatan warga Penglipuran adalah teh daun kelor. Produk teh yang dinamai Teh Kelba ini dibuat oleh Nyoman Suadnya seorang pensiunan guru SMPN 2 Bangli.

Ditemui di rumahnya, Senin (25/3), ia menjelaskan teh daun kelor yang dikombinasikan dengan bawang berlian, mulai diproduksinya 2018. Awal mula dirinya membuat teh tersebut setelah mendapat informasi dari salah seorang temannya asal Siyut, Gianyar. Dikatakan bahwa di wilayah Tabanan daun kelor telah dimanfaatkan menjadi sirup dan berkhasiat baik bagi kesehatan tubuh.

Baca juga:  Bawaslu Temukan Pegawai Pemkab dan Anggota BPD Masuk Tim Kampanye

Manfaat daun kelor itu pun kemudian coba ditelusurinya melalui internet. Hasilnya, diketahui bahwa manfaat daun kelor ini bisa menyembuhkan puluhan jenis penyakit. Mulai dari Jantung, asam urat, batu ginjal, kanker, kolesterol, cacingan, rematik, hingga mengatasi jerawat.

Manfaat daun kelor juga sudah diriset di Jerman. “Di Blora Jawa Tengah, hampir satu desa warganya menanam kelor. Petani mengembangkan ini untuk diolah menjadi serbuk. Karena permintaan serbuk daun kelor tergolong tinggi utamanya dari Amerika dan Australia untuk pengobatan herbal,” jelasnya.

Baca juga:  Antisipasi Libur Lebaran, BRI Siapkan Rp 62 Triliun

Dari informasi itu, dirinya kemudian mencoba mengolah daun kelor menjadi teh. Cara membuatnya mudah. Setelah dicuci bersih, daun kelor kemudian dijemur untuk dikeringkan. Setelah kering, selanjutnya dioven dan dihaluskan menjadi serbuk.

Sama seperti produk teh kemasan lainnya, agar praktis penggunaannya, serbuk daun kelor yang sudah dicampur dengan serbuk bawang berlian dibungkus dalam kantung teh. “Cara buatnya praktis, tinggal diseduh dengan air panas, langsung bisa diminum,” ujarnya.

Baca juga:  Ubah Gaya Hidup Boros, Berikut 6 Tips Berhemat

Suadnya mengatakan, selama ini dirinya hanya memproduksi dalam jumlah sedikit. Dalam sehari, dirinya hanya memproduksi Teh Kelba sebanyak 10 kemasan, karena permintaan belum begitu banyak. “Teh Kelba ini belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Sejauh ini paling banyak permintaan teh kelba ini dari wilayah Tegalalang, Gianyar,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *