DENPASAR, BALIPOST.com – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menuding para elite di Jakarta telah gagal menjaga kekayaan bangsa Indonesia. Akibatnya, kekayaan bangsa banyak mengalir ke luar negeri. “Ini inti masalah Indonesia, kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia. Kekayaan kita mengalir ke luar, kekayaan kita diambil ke luar,” ujarnya saat berkampanye di Lapangan Kompyang Sujana, Denpasar, Selasa (26/3).
Prabowo yang berkampanye tanpa wakilnya Sandiaga Uno menyebut harus ada perubahan terkait masalah tersebut. Ia bahkan sudah membentuk tim yang terdiri dari pakar-pakar terbaik bangsa serta berasal dari semua agama dan suku. Tidak hanya cerdas, handal, dan kapabel, tapi juga memiliki hati bersih.
“Kita tidak perlu orang-orang yang punya gelar sederet, tapi kepintarannya tidak dipakai untuk bikin sejahtera rakyat. Lebih baik cari orang yang biasa-biasa tapi hatinya membela rakyatnya sendiri,” ucapnya.
Jika terpilih menjadi presiden, Prabowo berjanji hanya akan merekrut pejabat-pejabat yang anti korupsi. Sebab, mantan Danjen Kopassus ini mengaku muak dengan banyaknya korupsi di Indonesia. Ia tidak rela melihat rakyat susah. Sementara segelintir orang justru berfoya-foya karena korupsi diatas kekayaan alam Indonesia. Ia bahkan merasa bahagia jika dibenci oleh para koruptor.
“Saya akan panggil, wawancara, minta komitmen, mereka harus menandatangani dan bersumpah tidak akan memperkaya diri, keluarganya, dan konco-konconya. Kalau sanggup tidak korupsi, baru dipilih menjadi menteri, wakil menteri, dirjen, dirut BUMN. Jangan disangka perusahaan negara itu perusahaan nenek moyangnya, karena itu punya rakyat,” tegas mantan Pangkostrad ini.
Prabowo juga sempat membantah bila dirinya mendukung islam radikal. Sebaliknya, pencalonan dirinya justru diklaim telah mendapat dukungan semua tokoh agama. Sejak umur 18 tahun, pria 68 tahun ini mengaku sudah bersumpah siap memberikan jiwa dan raga untuk rakyat dan bangsa Indonesia. (rindra/Balipost)