GIANYAR, BALIPOST.com – Sempat tidak digelar bertahun-tahun, tradisi magibung di Desa Pakraman Pakuseba, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, kini kembali dibangkitkan. Tradisi ini pun digelar saat pujawali pura desa setempat, di pelataran pura pada Selasa (26/3). Tradisi ini diharapkan menjaga harmonisasi antarwarga.
Kegiatan ini digelar di pelataran pura setempat. Selama prosesi ini, warga dibagi dalam beberapa kelompok dan disiapkan sajian berupa nasi putih, lawar hingga sate. Tercatat ada ratusan warga yang ikut magibung.
Mereka pun makan bersama dengan menu yang juga sama, sebagai bentuk kesetaraan diantara warga tanpa membedakan kasta atau golongan. Bahkan pada saat tradisi ini digelar, seluruh warga yang bekerja di luar kota juga dikumpulkan untuk ikut merasakan dan bergabung dalam tradisi menyatukan warga ini.
Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun juga ikut megibung bersama seluruh warga. Pejabat asal Puri Agung Gianyar ini tampak menikmati menu yang disajikan dengan olahan lawar khas Bali. Ia pun berpesan agar tradisi megibung tetap dilakukan untuk menjaga budaya Bali yang adi luhung.
Apalagi, tradisi ini mampu mempersatukan warga adat. “Ini harus tetap terjaga, karena dengan cara ini warga adat bisa bersatu, gotong-royong, setara dalam setiap kesempatan,” terangnya.
I Wayan Windi Adnyana selaku penyarikan desa adat setempat mengatakan tradisi yang sempat hilang ini kembali digelar sebagai wujud kebersamaan, gotong royong dan kesetaraan antara warga. “Sempat menghilang, tidak tau akibat kejadian apa sebelumnya. Bertepatan dengan pemelaspasan di pura ini dihidupkan kembali. Filosofi magibung warisan leluhur kami, harus diteruskan hingga ke anak cucu kami,” paparnya. (Manik Astajaya/balipost)