Koperasi dan UMKM didorong bermitra dengan usaha besar untuk meningkatkan skala usaha. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemprov Bali lewat Dinas Koperasi dan UKM mendorong agar koperasi usaha kecil dan menengah (KUKM) menjalin kemitraan dengan usaha menengah maupun besar. Dalam hal ini, kemitraan dengan prinsip saling menguntungkan, saling mendukung, dan memiliki manfaat untuk meningkatkan skala KUKM.

Hal tersebut juga sudah tertuang dalam Pergub No.36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda No. 3 Tahun 2012 tentang Perlindungan, Pemberdayaan, dan Pembinaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah. “Kita ingin koperasi yang usaha retail atau perdagangan itu memberikan pelayanan kepada anggota masyarakat, bisa bersaing, diminati, sekaligus skala usahanya meningkat,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra disela-sela Rapat Penguatan Kemitraan dan Peluang Usaha bagi KUKM di Denpasar, Rabu (27/3).

Baca juga:  Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI Dorong Perekonomian Nelayan Pesisir Sulsel

Terlebih, lanjut Indra Dewa Putra, di tengah menjamurnya toko-toko modern berjejaring saat ini. Koperasi dan UKM mesti berbenah, yakni dengan menciptakan suasana berbelanja yang lebih nyaman dan menarik dengan harga kompetitif.

Begitu juga dari segi SDM, agar bisa memberikan pelayanan yang ramah. Termasuk tanggap dengan perilaku konsumen saat ini, khususnya anak-anak muda yang gemar nongkrong minum kopi sambil membawa laptop. Bila perlu, KUKM agar menyediakan tempat nongkrong tersebut sekaligus dengan WiFi gratis. “Itu harus didesain ulang (khususnya) koperasi yang mempunyai usaha toko. Kalau dibiarkan begini, koperasi akan ditinggal. Beberapa koperasi di Bali yang memiliki usaha toko, itu tutup tokonya karena kalah bersaing,” jelasnya.

Baca juga:  2018, Ada 11 Koperasi Baru di Tabanan

Menurut Indra, saat ini ada tawaran dari sebuah perusahaan yakni PT. Soca Retail International untuk mendukung penguatan koperasi dan UKM di Bali. Tawaran berupa kerjasama sebagai pemasok barang atau distributor, hingga IT ini disebut sangat prospektif dan memungkinkan untuk direalisasikan. “Peluang ini harus segera ditangkap dan ditindaklanjuti oleh koperasi dan UKM. Perusahaan ini sudah bekerjasama dengan koperasi di Banten, Jabodetabek, dan Lombok. Saya harap segera karena sangat memadai. Kolaborasi ini harga mutlak untuk bisa bersaing,” tandasnya.

Komisaris PT. Soca Retail International, I Nyoman Sugiarta mengatakan, pihaknya mengusung skema kemitraan yang berarti antara perusahaan ini dengan mitranya berada dalam posisi setara. Dengan harapan, masing-masing pihak bisa maju bersama-sama. Koperasi dan UKM akan dikelola secara modern, karena pihaknya memiliki kemampuan untuk itu. “Yang dimaksud, modern dari sisi manajemen. Ada produk, keuangan, dan orang. Tata kelola modern juga yang dimaksud adalah penerapan teknologi informasi, ini yang justru menjadi kekuatan kita,” ujarnya didampingi Komisaris Utama, A.A. Gede Waisnawa Putra dan Direktur, Rizky Wihardi.

Baca juga:  Pariwisata Tak Boleh Sentuh KKP

Menurut Sugiarta, teknologi yang diusung oleh Soca tidak kalah bahkan setara dengan toko-toko berjejaring. Pihaknya membawa empat model bisnis ke Bali, yakni retail minimarket, laundry berbasis QR Code, kuliner, dan klinik. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *