SEMARAPURA, BALIPOST.com – Para petani di Kecamatan Dawan, khususnya Subak Dawan dan Subak Pesinggahan, dibuat pusing dalam dua tahun terakhir. Masalahnya, saluran irigasi areal sawah setempat tersebut tersumbat secara misterius. Sebab, petani setempat tidak tahu, dimana titik sumbatan dan apa penyebabnya.
Akibatnya, puluhan hektar lahan pertanian setempat menganggur. Karena praktis para petani tidak bisa melakukan penanaman padi maupun palawija, lantaran areal pertanian mereka terus menerus terendam air.
Klian Subak Dawan, Wayan Sumerta mengatakan tersumbatnya saluran irigasi terjadi sejak dua tahun terakhir. Tersumbatnya aliran irigasi ini berakibat sebanyak delapan hektar sawah di Subak Dawan dan Subak Pesinggahan yang berada disamping aliran irigasi, tepatnya di sebelah utara jalan bypass Prof. Ida Bagus Mantra ini, terendam. “Aliran irigasi ini sejatinya melewati tiga subak, yakni Subak Dawan, Pesinggahan dan Subak Kusamba. Semuanya terdampak sejak dua tahun lalu,” ujar Sumerta ditemui di lokasi, Kamis (28/3).
Akibat kejadian ini, dirinya bersama anggota subak lainnya hanya bisa pasrah. Karena lahan persawahan tidak bisa ditanami, baik itu tanaman padi maupun palawija. Hal ini tentu berdampak terhadap penghasilan para petani itu sendiri. “Rencananya tiga hari lagi kami bersama krama subak akan turun mengecek dimana sebenarnya tersumbat dan bagaimana solusinya,” imbuh Sumerta.
Mendapat laporan tersebut, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta turun melakukan pengecekan bersama Kadis Pertanian Ida Bagus Juanida dan Kabid Sumber Daya Air Dinas PU Klungkung, I Made Jati Laksana, Kamis kemarin. Wabup melihat langsung ke lokasi dimana aliran irigasi itu tersumbat. Namun karena terhalang rerimbunan pohon dan ilalang, Wabup menunda penelusuran dan memastikan akan turun bersama krama subak untuk mengecek langsung pada Minggu (31/3) mendatang. “Nanti kita bersama-sama krama subak akan turun melakukan pengecekan dimana sebenarnya tersumbat, karena dihilir airnya terlihat lancar,” ujar Wabup Kasta.
Tertimbun Longsor
Pada kesempatan yang sama, Wabup Kasta juga memantau jebolnya tanggul jalan By Pass Prof. Ida Bagus Mantra wilayah Dawan, yang dimanfaatkan warga Subak Sampalan Baler Margi. Menurut Klian Subak Sampalan Baler Margi, Nengah Sukirta, jebolnya tanggul sudah terjadi tiga hari lalu.
Akibatnya, saluran irigasi yang berada di bawahnya tertimbun material dan mengancam sekitar 60 hektar sawah yang akan memasuki masa tanam akhir bulan ini. “Kami sangat berharap kejadian ini segera mendapat tindak lanjut karena akhir Maret ini kami sudah memasuki masa tanam,” ujar Nengah Sukirta.
Sementara itu, Wabup Kasta berharap kejadian ini agar segera mendapat perhatian dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional. Sehingga tidak mengganggu aktivitas para petani di Subak Sampalan Baler Margi yang sudah memasuki masa tanam. “Kita berharap dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional untuk bisa menangani kejadian ini,” harapnya. (Bagiarta/balipost)