Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tim Panitia Seleksi (Pansel) mengumumkan nilai akhir seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov Bali, Kamis (28/3). Nilai akhir ini merupakan gabungan dari nilai asessment dengan bobot 35 persen, penulisan makalah dengan bobot 25 persen, presentasi dan wawancara dengan bobot 25 persen, dan rekam jejak dengan bobot 15 persen.

Dari pengumuman itu terungkap pula 3 terbaik pada 11 jabatan yang dilakukan seleksi terbuka. Tiga terbaik untuk jabatan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, masing-masing Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana (total nilai 85,18), Ida Bagus Surja Manuaba (79,55), dan Made Ady Mastika (77,06).

Untuk jabatan Kepala Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali, masing-masing Ida Bagus Gede Sudarsana (76,81), I Komang Hendri Lesmana (73,43), dan I Wayan Badung Adiyasa (73,31). Untuk jabatan Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Bali, masing-masing I Ketut Sukra Negara (83,11), I Wayan Sumarajaya (80,15), dan Putu Yupi Wahyundari (76,91).

Baca juga:  Wabup Mahayastra Pimpin Apel Hari Jadi Provinsi dan HUT Pramuka

Untuk jabatan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, masing-masing I Made Sudarsana (76,54), I Made Dwi Wirya Astawa (76,51), dan I Gusti Ngurah Badiwangsa (72,49). Untuk jabatan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, masing-masing I Wayan Adnyana (77,10), Ida Ayu Nyoman Candrawati (75,04), dan I Ketut Adhi Saskarayasa (74,60).

Untuk jabatan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, masing-masing I Wayan Jarta (78,69), Nyoman Suastika (77,55), dan Lanang Aryawan (77,39). Untuk jabatan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali, masing-masing Putu Anom Agustina (81,09), I Dewa Tagel Wirasa (75,42), dan I Wayan Ekadina (74,43).

Untuk jabatan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, masing-masing I Gde Wayan Samsi Gunarta (78,57), I Made Rai Ridartha (77,75), dan Standly Juwono Edwi Suwandhi (77,53). Untuk jabatan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Provinsi Bali, masing-masing Gede Pramana (80,66), Dewa Ayu Puspa Dewi (76,64), dan Ngakan Putu Kirim (73,36).

Baca juga:  Selaras dengan Visi Pemprov Bali, Produk Tembakau Alternatif Dapat Respons Positif

Untuk jabatan Kepala Satpol PP Provinsi Bali, masing-masing I Dewa Nyoman Rai Dharmadi (81,21), Ida Bagus Putu Adinatha (75,91), dan I Gusti Agung Ngurah Partama (74,54). Untuk jabatan Sekretaris DPRD Bali, masing-masing Gede Suralaga (78,00), I Gst. Ag. Ayu Ekaputri Kusumayoni (76,40), dan A.A. Istri Alit Agung (71,91).

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana mengatakan, tiga terbaik di masing-masing jabatan selanjutnya diajukan ke gubernur. “Nanti Pak Gubernur mewawancarai tiga terbaik itu, baru Pak Gubernur memilih satu. Kecuali Sekretaris Dewan, 3 besar itu dikonsultasikan dengan pimpinan DPRD, (tapi) tetap nanti Pak Gubernur yang memutuskan,” ujarnya.

Menurut Lihadnyana, di lingkungan Pemprov Bali sebetulnya ada 12 jabatan yang kosong. Namun satu jabatan yakni Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali tidak dilakukan seleksi terbuka, karena akan dilakukan penunjukan langsung pada pejabat Eselon II A.

Terkait seleksi terbuka, Wakil Ketua Tim Pansel ini mengaku lebih mengoptimalkan rekam jejak dan kredibilitas calon. “Secara kredibilitas pernah bermasalah hukum atau tidak. Secara disiplin pernah tidak ada catatan-catatan merah, kan itu menjadi penting sehingga benar-benar nanti yang dipilih itu disamping sesuai dengan kompetensi dan profesionalismenya, tetapi kredibilitasnya sudah bisa kita jamin,” jelasnya.

Baca juga:  Masyarakat Diajak Siapkan Kebutuhan Pangan di Pekarangan

Lihadnyana pun memastikan Tim Pansel yang diketuai Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra dengan dirinya sebagai Wakil Ketua, serta 5 anggota yakni Inspektur Provinsi Bali I Wayan Sugiada, akademisi Prof. I Made Bakta, Prof. Dewa Ngurah Suprapta, dan Prof. I Made Arya Utama, serta praktisi I Nyoman Yasa, tidak menerima titipan. Begitu juga tidak ada yang dijagokan, karena semuanya tergantung dari peserta seleksi.

“Kami ingin menumbuhkan kepercayaan itu sehingga nanti orang bisa menilai dari hasil yang keluar itu, o… dia memang pantas. Biar tidak ada pertanyaan, lho kenapa dia yang naik,” tandas mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali ini. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *