Arus lalu lintas menuju Besakih padat merayap. Pemdek membeludak tangkil untuk melkaukan persembahyangan. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Masyarakat memanfaatkan hari libur untuk melakukan persembahyangan ke Pura Agung Besakih. Buktinya, pada Minggu (31/3), pemedek yang tangkil untuk melalukan persembahyangan ke Pura Agung Besakih serangkaian Karya Agung Panca Wali Krama dan Ida Batara Turun Kabeh membeludak. Bahkan, ramainya pemedek yang tangkil, sampai menimbulkan kemacetan panjang hingga belasan kilometer yakni hingga Bukit Jambul Perbatasan Karanagsem dan Klungkung.

Berdasarkan pantuan, pemedek yang akan melakukan persembahyangan ke Besakih tidak pernah putus. Sejak pagi warga terus berdatangan untuk melakukan persembahyangan. Bahkan pintu masuk dari sisi barat mauun timur sama sekali penuh. Sehingga para pemedek harus berdesak-desakan dan antre berjam-jam agar bisa masuk ke Pura Pasek maupun pura Penataran Agung.

Ketua Panitia Karya Jro Mangku Widiartha mengakui, bila pemedek yang tangkil untuk melakukan persembahyangan serangkain karya sangat membeludak. Bahkan, pemedek harus atre berjam-jam sampai bisa masuk ke Pura Penataran Agung akibat membeludaknya pemedek. Bahkan saking ramainye pemedek yang tangkil, sampai menimbulkan kemacetan yang cukup panjang. Bagiamana tidak, kemacetan terjadi sampai Bukit Jambul perbatasan Karangasem dengan Klungkung.

Baca juga:  Sidang Korupsi Bedah Rumah, Terkuak Tanda Tangan Palsu

Sementara dari jalur barat dari Kintamani menuju Besakih juga sama macet total sampai di Waringin, Desa Pempatan. Akibat, Ratusan kendaaran pemedek yang mengetahui jalan alternative mereka memilih melalui jalur pemukian. Dimana dari arah Kintamani pemedek melewati jalur suukan yang nanatinya tembus di terminal Kedungdung. Termasuk kendaaran yang dari arah Klungkung juga melewati jalur tersebut.

“Macet total pak. Dari arah Batur Kintamani juga macet. Kendaraan harus merayap akibat membeludaknya pemedek. Termasuk dari arah Klungkung juga tambah parah. Saya kebetulan datang dari Klungkung macetnya sampai Bukit Jambul,”ungkap salah seorang warga.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Makin Turun, Korban Jiwa Capai 1 Digit

Widiartha menambahkan, ramainya pemedek yang tangil mengingta sekarang ini hari libur. Sehingga bagi warga yang keseharaiannya bekerja, memanfaatkan waktu sekarang ini untuk tangkil sembahyang. Ditambah lagi, pemedek sebelum tangkil ke Besakih lebih dulu melakukan persembahyangan di Pura Ulun Danu Batur Kintamani yang juga saat ini tengah berlangsung karya.

“Pemedek mulai ramai tangkil sejak pagi-pagi buta. Pintu masuk di sebelah timur dan barat pura Penataran Agung sesak. Pemdek harus berdesak-desakan agar bisa masuk ke Pura Penataran Agung maupun Pura Pasek. Termasuk Pintu masuk utama di gelung agung juga penuh, ” ucapnya.

Sementara, salah seorang tukang parker, I Nengah Sukarsa mengatakan, hampir semua kantong-kantong parkir yang ada di Besakih dipenuhi kendaraan pemedek yang membeludak melakukan perembahyangan. “Disini penuh kantog parkirnya. Dikantong parker lainnya juga kayaknya penuh. Pemedek tangkil sangat membeludak sekali,”ujarnya.

Baca juga:  Warga Selat "Kesurupan," Minta Besakih Dikosongkan

Kasatlantas Polres Karangasem AKP Ni Luh Putu Anne Parwisti mengakui, jika arus lalu lintas di Besakih padat merayap. Kata dia, dalam pengaturan arus lalu lintas di Besakih, pihanya bersinergi dengan Polek Rendang. Bahkan pihaknya melakukan ploting personil di simpang-simpang pintu masuk dan keluar Besakih.

Sejak kemarin (Sabtu red) pemedek yang tangkil padat merayap. Karena masyarakat memanfaatkan hari libur untuk bersembahyang. Atas kondisi ini, kita sudah melakukan peralihan arus lalu lintas. Bahkan kita alihkan pemedek ke kantong-kantong parker di ulun setra Beakih, Kedungdung dan Manik Mas. Termasuk kantong-kantong parker pribadi milik masyarakat setempat. Untuk pintu keluar kita alihkan ke Batusesa,”ucap Anne Parwisti. (Eka Prananda/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *