Gubernur Bali Wayan Koster dihadapan para Bendesa sebagai Kabupaten Bangli. (BP/ist)

DI masa kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat ini, arah kebijakan pembangunan yang dilaksanakan Pemprov Bali saat ini didasarkan pada visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Semesta Berencana maupun Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah Semesta Berencana. Sehingga arah Pembangunan yang dilaksanakan Pemprov Bali dan Pemkab/Pemkot se Bali harus sejalan, yang sebentar lagi akan dbahas dalam Musrenbang guna mengharmoniskan dan mensinkronkan Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah antara Pemprov dan Pemkab/Pemkot se Bali sesuai konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan Semesta Berencana yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Demikian penegasan yang disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat tatap muka bersama elemen perangkat desa se Kabupaten Bangli di Wantilan Desa Penglipuran, Bangli, Minggu (31/3).

Lebih jauh dalam sambutannya, Koster yang juga selaku Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini menyampaikan pembangunan Bangli yang dilihat dari segi geografis memiliki keunggulan dari segi alam. Jadi arah kebijakan pembangunan yang dilaksanakan yakni mengutamakan perlindungan terhadap alam, dan mengembangkan sektor-sektor lain agar bisa menjadi unggulan yang berkembang sehingga bisa menjadi sumber pendapatan daerah maupun mendukung perekonomian masyarakatnya. “Sesuai konsep kami, Bangli akan kami kembangkan sebagai kawasan konservasi, karena Bangli memiliki keunggulan alam yang juga mendukung kabupaten lain semisal sumber air dan lainnya. Jadi harus dipastikan kawasannya tetap terjaga, jangan sampai pembangunan merusak alam. Sektor-sektor yang harus dikembangkan yakni sektor pertanian, kami ingin menjadikan sentra Bangli dan kami pun akan mendukung pemasaran hasil produksi pertaniannya. Berikutnya sektor pendidikan, kami ingin Bangli menjadi pusat pendidikan di Bali, masyarakat kabupaten/kota lain di Bali melaksanakan pendidikan di Bangli, karena itu kami mendukung IHDN yang saat ini sedang berproses menjadi Universitas Jaya Pangus dan ijinnya masih dalam proses. Alam yang sejuk dan menyehatkan juga menjadi peluang pembangunan sarana olahraga, kita akan rancang sarana cabang olahraga apa yang cocok dibangun disini, sehingga bisa dimanfaatkan saat ada even-even besar skala nasional maupun internasional, ” cetus Koster yang kala itu turut didampingi Ny. Putri Suastini Koster.

Baca juga:  Bali Siapkan 1 Miliar untuk Pawai Seni Budaya Pembukaan IMF-WB AM 2018

Guna mendukung pembangunan di Bangli, Pemprov Bali menurut Koster juga akan memikirkan pemberian insentif yang akan dimanfaatkan pengembangan sektor-sektor tersebut maupun pengembangan Bangli secara menyeluruh. “Jika Bangli menjadi kawasan konservasi tentu tidak bisa sembarangan membangun, jadi kita harus pikirkan pemberian insentif agar bisa mendukung pengembangan sektor lainnya di Bangli,” ujarnya seraya melanjutkan pemaparan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali secara rinci satu persatu yang disambut applaus dari para peserta.

Baca juga:  Cuaca Ekstrim, Pelayaran Dari Pulau Sapaken ke PPI Sangsit Terhenti

Sejak dilantik Gubernur Koster terus menunjukkan keseriusannya membangun Bali melalui Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Hal ini dibuktikannya dimasa jabatannya yang baru sekitar 6 bulan, 6 Pergub sudah berhasil disahkan bersama legislatif yang keseluruhannya sangat menyentuh dan mendukung pembangunan masyarakat Bali.

Sementara itu, Bupati Bangli Made Gianyar menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Gubernur Bangli yang semenjak dilantik sudah berkali-kali turun untuk menghadiri kegiatan yang dilaksanakan Kabupaten Bangli maupun melaksanakan dan memusatkan kegiatan Pemprov di Bangli. Lebih jauh, Gianyar menyampaikan permasalahan yang dihadapi Bangli saat ini diantaranya perlindungan sumber mata air.

Baca juga:  Soal FCC, Ini Progress-nya Menurut Menparekraf

Seperti diketahui Bangli memiliki banyak sumber mata air, dan tidak bisa dipungkiri alirannya dimanfaatkan oleh masyarakat kabupaten lain. Oleh karena itu ia sangat berharap ada sedikit kontribusi dari kabupaten yang memanfaatkan air yang bersumber dr bangli tersebut yang selanjutnya akan kembali dimanfaatkan untuk menjaga sumber mata air yang ada di Bangli.

Gianyar juga menyampaikan permasalahan pengembangan kawasan strategis yang diharapkan bisa dinilai ulang kembali oleh Pemprov, agar di beberapa kawasan Bangli juga bisa mengembangkan sarana akomodasi pariwisata. “Di kawasan Gianyar boleh membangun hotel berbintang, sedangkan di daerah Guliang yang menjadi daerah Bangli dan hanya berbatasan sejengkal tidak boleh membangun. Semoga ini bisa dikaji ulang, sehingga dibeberapa lokasi-lokasi di Bangli bisa juga mengembangkan kawasan strategis,” ujar Gianyar. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *