Ilustrasi. (BP/Dokumen Swara Tunaiku)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebanyakan anak kuliahan berpikir berkali-kali bila mau wirausaha ketika masih duduk di bangku kuliah. Salah satunya adalah masalah tak bisa membagi waktu antara kuliah dan usaha. Padahal, jika kamu pintar memanajemen waktu, tak akan terjadi kendala.

Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa pebisnis muda ini. Coba simak kisah inspiratif mereka sebagaimana dirangkum oleh Swara Tunaiku!

1. Aditya Andriyansyah

Salah satu pebisnis muda yang memulai bisnisnya sejak masih di bangku kuliah adalah Aditya Andriyansyah. Beliau membuka usaha ternak ketika masih berusia 20 tahun dan masih kuliah di Universitas Medan Area. Melalui bisnisnya ini, dia tak hanya bisa memenuhi biaya kuliah saja, melainkan juga bisa memenuhi biaya kehidupan sehari-harinya.

2. Muhammad Khairul Apriatama

Selain itu, kamu juga bisa melihat kisah inspiratif dari Muhammad Khairul Apriatama yang berani terjun ke dunia bisnis ketika masih duduk di bangku kuliah. Ia bahkan berani membuka empat jenis usaha sekaligus meski baru berusia 25 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa atau STPMD.

Baca juga:  Alami Peningkatan, Penjualan Produk Elektronik Secara Kredit

Awalnya, dia hanya membuka dua usaha fashion saja lebih dulu, yakni yang menyediakan pakaian batik dan MIB Fashion khusus wanita. Setelah sukses dengan keduanya, dia mulai bergerak membuka usaha kuliner dengan nama Ceritanya Katsu dan Ceritanya Gule. Kendati mengelola banyak bisnis, nyatanya ia bisa membagi waktu antara pekerjaan dan kuliah.

3. Sidik Amin Mubarak

Mahasiswa Universitas Padjadjaran ini juga membuktikan bahwa bisnis ketika masih duduk di bangku kuliah bukan masalah. Sebab, ia juga membuktikan bahwa keripik singkong buatannya bisa sangat diminati dan mendatangkan keuntungan yang lumayan.

Awalnya, dia memang menjual makanan hasil bisnisnya ini ke kalangan mahasiswa saja. Itupun modal nekad. Pada akhirnya, keripik singkong yang dibuatnya memiliki pasar sendiri dan kini omset yang bisa dicapai adalah Rp50 juta per hari.

Baca juga:  Ini, Sejumlah Kendala di DTW yang Turunkan Citra Pariwisata Bali

4. Ahmad Musyaddad

Selain itu, kamu juga bisa melihat kisah inspiratif dari Ahmad Musyaddad yang merupakan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada. Untuk berhasil di usahanya, dia tidak perlu mengeluarkan modal sendiri sebab ia berhasil menarik cukup banyak investor untuk bisnisnya.

Saat ini, beliau sudah memiliki banyak bisnis kuliner seperti Bakpia Lumer, Makaroni Rawe, serta Bandeng Rawe. Produk ini dijual sebagai oleh-oleh dari Yogyakarta dan Tuban. Bahkan, sampai saat ini pangsa pasarnya juga sudah tembus ke Carrefour, lho! Keren sekali, kan?

5. Mohammad Faisal Hidayat

Lalu, ada Mohammad Faisal Hidayat. Beliau mulai membuka bisnisnya di tahun 2013 saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Malang. Awalnya, ia hanya menyewa sebuah kios dekat kampus dan menjual susu dengan merek Its Milk. Keuntungan pada bulan pertama yang ia raih adalah Rp5 juta. Namun kini, omzetnya bisa sampai Rp1 miliar per bulan!

Baca juga:  Buka "Mindset" Lewat Gerakan Mahasiswa Pengusaha

6. Rieska Vernandes, Charina Prinandita dan Michel Chrisyanto

Tiga pebisnis muda ini juga sukses dengan restoran cepat saji yang mereka bangun bersama dan diberi nama EATLAH. Kini, restoran yang mereka bangun saat masih berstatus mahasiswa itu sudah memiliki 14 gerai yang 12 di antaranya adalah hasil kerja sama. Meski dikepalai bertiga, nyatanya bisnis yang mereka jalankan tetap maju dan terlihat kompak.

Nah, ternyata tak selamanya mahasiswa itu hanya harus belajar dan belajar saja, kan? Memulai bisnis sejak dini pun bisa mereka lakukan seperti yang ada pada contoh di atas. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *