AMLAPURA, BALIPOST.com – Sehari jelang penyineban (penutupan) Karya Agung Panca Wali Krama (KAPWK) dan Ida Batara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Besakih Kasineb, Kamis, (11/4) malam Gunung Agung kembali erupsi. Erupsi kali ini ketinggian kolom abu sampai 2 kilometer.

Dentuman juga terdengar hingga radius 12 kilometer yakni hingga pos Pemantaun Rendang. Kepala Pos Pemantauan Rendang, I Dewa Made Mertayasa, mengungkapkan, Gunung Agung kembali mengalami erupsi.

Baca juga:  Menparekraf Kembali Ungkapkan Tak Mau Andalkan Wisman, Kejar Kualitas Dibanding Kuantitas

Erupsi terjadi pada pukul 18:47 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas permukaan laut. “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 2 menit 8 detik. Dan.suara gemuruh lemah terdengar sampai Pos Pantau Rendang,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana menjelasksn, kalau erupsi yang terjadi tipe strombolian. Saat erupsi juga ada lontaran batu/lava pijar dan ada abu vulkanik. “Kalau ada suara dentuman atau gemuruh ya wajar saja pas erupsi,” ujarnya.

Baca juga:  Pemprov Pertimbangkan Karantina Terpusat, Segera Diputuskan

Akibat erupsi ini, sejumlah desa terpapar hujan abu. Seperti di Desa Besakih terpapar hujan abu dengan intensitas cukup tebal. “Hujan abu lumayan keras,” ujar warga I Nyoman Remini.

Saat ini Gunung Agung masih berada Status Level III (Siaga). Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di radius 4 km.

Begitu juga masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Pergub 1/2020 Pro Rakyat
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *