DENPASAR, BALIPOST.com – Operasi Sikat Agung berlangsung 27 Maret hingga 11 April 2019 telah berakhir dan hasilnya dirilis, Jumat (12/4) di Mapolda Bali. Dari operasi yang dilakukan Polda Bali dan jajarannya, Polresta Denpasar menangkap pelaku paling banyak. Mereka terlibat kasus curat, curas dan curanmor.
Dilaksanakannya operasi ini, menurut Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Andi Fairan, dalam rangka cipta kondisi menuju masa tenang, hari pencoblosan, pascapencoblosan Pemilu 2019.
Dia berharap dengan digelarnya operasi ini, pelaksanaan pemilu berjalan aman, lancar, damai dan bisa berjalan sesuai yang kita harapkan bersama. “Selama 16 hari menggelar operasi ini dengan sasaran curanmor, curat dan curas, kami dapat mengungkap kasus sebanyak 53 kasus curat, 3 curas dan 14 curanmor. Jumlah tersangka untuk curat 56 orang, curas 5 orang dan curanmor 13 orang,” tegasnya.
Khusus untuk kasus menonjol adalah skimming termasuk curat diungkap Ditreskrimum Polda Bali. Pelakunya yaitu Kaloyan Kirilov Spasov (38), Lyubomir Todorov Bogdanov (33) Nikolay Valentinov Dinev (39) dan Valentin Chavdarov Galchev (31).
Mereka merupakan warga negara Bulgaria dan ditangkap saat beraksi di ATM di Jalan Raya Pecatu, Kuta Selatan, Rabu (10/4). “Setelah mencuri data di ATM lalu dimasukan dalam laptop. Selanjutnya di divalidasi, lanjut digandakan dengan cara dimasukan datanya ke kartu putih,” kata Kombes Andi.
Agar bisa menggunakan kartu tersebut, kata dia, harus tahu nomor PIN nasabah bank. Selanjutnya pelaku memasang kamera tersembunyi di panel PIN.
Uang nasabah bank yang dikuras dominan dari luar negeri, tapi sudah ada nasabah lokal yang disasar. “Beberapa kali kami menangkap warga Bulgaria. Kami sudah koordinasi pihak Imigrasi untuk perketat pengawaan, terutama wisatawan Bulgaria karena saya melihat jaringan ini memilih Bali sebagai sasaran empuknya,” tandasnya.
Pihaknya juga akan perketat pengawasan warga Bulgaria dan Rusia yang ada di Bali. Karena dari data diperoleh, dominan pelaku terlibat tindak kirminal khususnya skimming dan perampokan adalah Bulgaria serta Rusia.
“Kita awasi ke depan. Untuk beri efek jera, saya perintahkan anggota agar lebih tegas. Bila perlu dilumpuhkan agar Bali tidak dijadikan tempat mereka melakukan kejahatan,” tegasnya.
Menurutnya dalam dua bulan terakhir, pihaknya menangkap 9 warga Bulgaria. Mereka rata-rata jaringan dan sedang dikembangkan. Namun ada kendala menangani kasus itu terutama masalah bahasa. Pelaku mengaku tidak bisa Bahasa Inggris dan memilih bungkam saat ditanya jaringannya.
Sementara Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol I Wayan Arta Ariawan mengatakan, selama Operasi Sikat, Polresta dan jajaran menangkap 7 pelaku curat, 3 curas dan 6 curanmor. Jadi jumlah keseluruhan 16 tersangka.
Salah satu pelaku yang ditangkap adalah Jemmy Sinaga (38) terkait kasus curat. Bahkan Jemmy sempat kabur dari ruang tahanan tapi berhasil dibekuk di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (11/4) dini hari. Petugas terpaksa menembak kedua kakinya karena melakukan perlawanan.
Jemmy kabur bersama istrinya. Saat ditangkap, istrinya juga ada di sana.
Sebelumnya, dua tahanan Polresta Denpasar, Christoni Kaledi Bonung alias Toni (21) dan Jemmy Sinaga (38), kabur dari ruang tahanan Piket Siaga Reskrim, Minggu (7/4).
Kasus ini terjadi diduga karena penjaga tahanan lalai. Tersangka Christoni merupakan residivis duluan ditangkap di Jalan Pulau Galang, Denpasar Selatan. (Kerta Negara/balipost)