Rruas jalan di wilayah Banjar Gagah Desa Keliki dan Pande Desa Kendran Kecamatan Tegallalang yang rusak, Minggu (14/4). (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com  – Dikenal sebagai kota seni yang dikunjungi ribuan wisatawan setiap harinya, tak lantas membuat Kabupaten Gianyar bebas dari jalan rusak. Bahkan jalan yang rusak parah sejak lama dikeluhkan warga di Desa Keliki dan Desa Kendran Kecamatan Tegallalang. Diketahui kerusakan ini sudah berlangsung cukup lama, namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari pemerintah. Apalagi pasca musim hujan kerusakan sejumlah ruas jalan di dua desa ini semakin parah.

Seorang warga, I Wayan Diana jalan sepanjang 1,7 kilometer dari Banjar Pejengaji hingga Banjar Gagah Desa Keliki sebagian besar kondisinya sudah rusak. Kondisi ini sangat disayangkan warga yang melintas lokasi tersebut. “Dulu pernah diukur. Tapi setelah diajukan, dijanjikan perbaikan hanya 1 km. Namun sampai saat ini belum ada realisasi,” ungkap Wayan Diana.

Baca juga:  Soal Perampasan Baju dan Bendera, ForBALI Bantah Klaim Kapolres Klungkung

Dijelaskan, jalur ini sekaligus sebagai jalur alternatif jika ada pengalihan arus di wilayah Ceking. “Awalnya jalan swadaya, tapi untuk mempercepat alternatif ke ceking, maka dijadikan jalan alternatif,” jelasnya.

Jika ada pengalihan, sering kali pula kendaraan besar berupa truk ikut melintas. Diketahui jalur tersebut sudah jadi alternatif sejak tahun 1996. Terakhir kali hotmik jalan ini diakukan sekitar tahun 2011. Dilanjutkan dengan pengaspalan sekitar 3 kali. “Sekitar 3 bulan lalu. Ditembel pakai beton menggunakan dana donatur. Tapi saat ini kembali retak,” jelasnya.

Baca juga:  Epilepsi Kambuh, Warga Bungaya Ditemukan Tewas di Selokan

Diketahui meski ruas ini berlokasi di pedesaan, jalan kabupaten ini merupakan akses pariwisata. Hampir setiap saat dilalui wisatawan untuk cycling (bersepeda) serta akses menuju sejumlah objek wisata. Bahkan beberapa kali, ada wisatawan yang mengalami kecelakaan karena jatuh saat melintas di jalan rusak. ” Kan kasian wisatawan yang hendak berlibur, justru mengalami insiden hanya karena pemerintah tak serius membenahi infrastruktur, ” katanya.

Baca juga:  Rumah Tradisional Bali di Batuan

Hal senada diungkapkan warga I Ketut Narwa. Jalan rusak parah ini berada tepat di depan rumahnya. “Pas depan rumah saya ada jalan rusak. Sudah sering tamu (wisatawan-red) jatuh. Bahkan ada tamu Jerman jatuh harus dilarikan ke rumah sakit,” katanya. (manik astajaya/Balipost)

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *