Ilustrasi. (BP/Dokumen Swara Tunaiku)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sekarang ini cukup banyak yang menyediakan kesempatan untuk kredit motor. Tanpa harus menunggu punya belasan atau puluhan juta Rupiah, kamu sudah bisa memiliki sebuah sepeda motor.

Apalagi sekarang sudah banyak yang menawarkan kredit dengan DP rendah. Ada yang bahkan hanya Rp 500 ribu sampai dengan Rp 2 juta.

Pada awalnya sih betul-betul menggoda. Namun, baru terasa beratnya setelah berjalan dalam kurun waktu beberapa bulan. Jika tidak terlalu butuh, sebaiknya tunda dulu.

Kalau belum siap, nanti pusing karena setiap hari harus memikirkan cicilan. Hanya saja, sebelum memutuskan beli motor secara tunai, pertimbangkan dulu kelebihan dan kekurangannya. Swara Tunaiku merangkum beberapa lebih dan kurang beli motor secara tunai. Apa saja?

Kelebihan

1. Lebih Tenang karena Tidak Dikejar-kejar Setoran

Sebagaimana yang kita singgung tadi, bahwa dengan beli motor secara tunai, kamu tidak perlu memikirkan cicilan per bulan yang harus dibayar. Kepala pun tidak cenat-cenut. Hati

Baca juga:  Pasar Otomotif Bali Diramaikan Produk Skutik Malaysia

juga tidak kocar-kacir karena harus membagi hati dengan keluarga, sosial, dan seabrek masalah yang ada. Baru gajian, eh sudah habis untuk bayar cicilan.

2. Proses Pembelian Lebih Mudah

Kalau uangmu cukup, proses pembeliannya jadi lebih mudah dibandingkan saat beli motor secara kredit. Kamu tidak perlu melewati proses screening karena pada umumnya berbelit-belit cuma biar bisa mengklaim kredit. Kamu juga tidak perlu membuktikan kredibilitas keuangan dengan menyertakan dokumen ini-itu.

3. Bayar Motor Jadi Bisa sesuai dengan Harga Sebenarnya

Umumnya, motor yang dibeli secara kredit itu total harganya lebih mahal ketimbang beli secara tunai. Sebab, pada masa cicilan per bulan, tagihan yang dibayarkan sudah termasuk bunga. Sedangkan untuk pembelian secara tunai, tidak ada tambahan bunga. Harga yang semula Rp12 juta, bisa jadi Rp15 juta. Sedangkan yang tunai tetap Rp12 juta.

Kekurangan

1. Butuh Uang yang Banyak

Perlu amunisi yang besar untuk bisa memboyong motor impian secara tunai. Oleh karena itu, rencanakan jauh-jauh hari sebelum beli motor. Kalau tidak, nanti bisa menguras tabunganmu sendiri. Sedangkan kebutuhan sehari-hari masih harus dicukupi. Khususnya untuk kamu yang sudah mulai berkeluarga.

Baca juga:  PNS Mengeluh, Tambahan Penghasilan Belum Dibayarkan

Maka dari itu, banyak yang mencari tambahan uang lewat pekerjaan sampingan seperti jadi penulis artikel, angkat-angkat galon, dan sebagainya. Jika niatmu untuk beli motor sudah kuat, pasti ada saja jalan yang terbuka untukmu.

2. Rencana Keuangan Lain Jadi Terganggu

Ketika memutuskan untuk beli motor secara tunai, kamu harus siap dengan segala konsekuensinya. Termasuk kehilangan hal lain yang bisa jadi sama pentingnya. Misalnya kamu masih kuliah dan ingin menggunakan uang itu untuk bayar kuliah. Namun, gara-gara dipakai untuk beli motor, bayar kuliahnya jadi tertunda. Sayang, kan?

3. Tidak Bisa Langsung Dapat Motor Impian

Proses untuk mendapatkan motor impian membutuhkan kesiapan uang dan mental. Untuk mengumpulkan uang banyak, tentu tidak bisa dicapai dalam waktu singkat. Apalagi kalau sehari-harinya gaji kamu pas-pasan. Pertanyaannya, apakah kamu tidak keberatan untuk menunggu lebih lama hanya untuk memiliki motor impian? Kalau siap, lakukan.

Baca juga:  Properti Melambat, Kinerja Perbankan Terimbas

4. Potensi Ketinggalan Tren Cukup Besar

Motor yang kamu mimpikan ada di tahun ini, bisa jadi tahun depan tidak diproduksi. Kemungkinan lainnya tinggal yang sudah pernah dipakai orang lain. Sebab, tren motor selalu berubah-ubah setiap waktu. Maka dari itu, selagi kamu mengumpulkan uang, jangan dulu pikirkan tren, model terbaru, atau yang lagi hits. Fokuskan pada pekerjaan sehari-hari saja.

Beli tunai atau kredit itu tergantung dari kesiapan sebagai calon pembeli. Tidak ada yang memaksamu untuk memilih salah satunya. Pertimbangan di atas adalah garis besarnya atau yang paling sering dialami oleh masyarakat.

Keputusan akhir ada di tanganmu. Akan lebih baik jika beli motor tidak sekadar bertujuan untuk gengsi-gengsian, tapi atas dasar kebutuhan. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *