Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Demokrasi bertangung jawab dan berkualitas, salah satu indikatornya adalah demokrasi yang memberi ruang kepada warganya berdaulat dalam menggunakan hak pilih. Pilihan politik yang berorientasi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terjaganya ideologi kebangsaan harus menjadi roh pengelolaan demokrasi.

Masyarakat Bali hendaknya menjadi teladan dalam hal ini. Untuk itulah, Gubernur  Bali Wayan Koster berharap masyarakat Bali yang memiliki hak pilih menjadikan pesta demokrasi 17 April 2019 ini sebagai tanggung jawab moral menjaga ideologi Pancasila dan NKRI. “Bagi masyarakat Bali, pesta demokrasi ini tentu salah satu ruang untuk menggunakan hak konstitusi dalam bidang politik. Dan hak politik itu mestinya digunakan untuk memilih pemimpin yang mengayomi ideologi Pancasila, NKRI dan keberagaman,” ujar Gubernur Bali di hadapan awak media, Selasa (16/4).

Baca juga:  Terdampak Bibit Siklon Tropis 99S, Warga Bali Diminta Waspadai Angin Kencang

Gubernur Koster dalam pandangan politiknya mengatakan partisipasi pemilih dalam konteks ini hendaknya menjadikan Bali memiliki angka melek demokrasi yang memadai. Dengan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menggunakan hak politik secara bertanggung jawab, secara tak langsung akan membuat indeks demokrasi di Bali membaik. “Saya berharap partisipasi pemilih di Bali pada Pemilu serentak kali ini minimal 80 persen. Saat Pilgub 2018 partisipasinya hanya 72 persen,” jelasnya.

Gubernur Koster mengatakan pesta demokrasi kali ini adalah hal yang sangat strategis bagi masyarakat Bali untuk membuktikan sebagai warga negara yang setia dan loyal kepada Pancasila. “Kesetiaan kita pada NKRI tentu bisa kita dedikasikan dengan memilih pemimpin yang peka dengan peradaban dan budaya bangsa. Tanggung jawab moral menjaga bangsa ini berada pada kedaulatan pemilih. Saya yakin pemilih di Bali paham dengan cermat dalam menggunakan hak-hak politiknya. Dan Pesta demokrasi kali ini hendaknya menjadi penesan bagi Bali, bahwa kita tetap NKRI,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus Transmisi Lokal Tabanan, 26 Persen Akibat Klaster Keluarga

Untuk itulah sebagai Gubernur Bali, ia berharap masyarakat Bali menggunakan hak politiknya dengan datang ke TPS dan memilih. “Kita harus menjadi warga negara yang memiliki komitmen jelas terhadap peradaban, ideologi Pancasila dan NKRI,” tegasnya.

Gubernur Koster menyebut bahwa pemilih di Bali yang terdata mencapai 3. 130.893 orang. Mereka akan menyalurkan hak pilihnya di 12.384 TPS.

Selebihnya, Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan ini berharap semua kadernya ikut mengamankan perintah harian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ia mengaingatkan agar semua kadernya begerak dengan cermat mengedukasi masyarakat datang ke TPS dan memilih dengan cermat dan tepat pula. “Jangan sampai ada masyarakat yang golput,” sarannnya.

Baca juga:  Ini, 5 Tradisi Unik di Hari Raya Galungan dan Kuningan

Ia juga berharap kadernya berpartisipasi menjaga TPS dan menyiapkan dapur umum dengan cara gotong royong. Menurutnya kenyaman dan keamanan pemilih hendaknya menjadi tanggung jawab semua pihak bukan saja aparat keamanan. “Komitmen menjaga Pemilu serentak ini agar aman dan kondusif hendaknya menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa. Untuk itulah, kader partai juga harus hadir dan berpatisipasi dengan rasa tanggung jawab menjaga hak-hak konstitusi  publik,” jelasnya. (Dira Arsana/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *