Ilustrasi rokok elektrik. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kini banyak beredar rokok elektronik, yang dikenal sebagai Vape, di masyarakat Indonesia. Di jalan-jalan pun, banyak perokok yang beralih menggunakan produk satu ini. Lalu, apakah rokok elektronik ini bisa disebut produk tembakau alternatif?

Dilansir dari berbagai sumber, rokok elektronik atau yang biasa disebut rokok elektrik, merupakan salah satu produk tembakau alternatif yang kini luas beredar di masyarakat. Selain rokok elektrik, ada 5 lagi jenis produk tembakau alternatif.

Menurut Wikipedia, produk tembakau alternatif adalah istilah yang digunakan untuk produk tembakau yang tidak dibakar tapi memberikan sensasi yang mirip dengan merokok. Berbeda dengan rokok yang dikonsumsi dengan cara dibakar, produk tembakau alternatif dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, seperti dikunyah, ditempel, dan dipanaskan.

Proses yang tidak melewati proses pembakaran ini mengeliminasi kandungan senyawa kimia berbahaya, seperti TAR, yang terbentuk dari hasil pembakaran, sehingga produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan hingga 95% lebih rendah daripada rokok. Pakar-pakar kesehatan internasional menganggap produk tembakau alternatif sebagai inovasi kesehatan terpenting karena dapat secara efektif menekan risiko penggunaan rokok yang dikonsumsi dengan cara dibakar.

Sebanyak 6,1 juta perokok di Uni Eropa telah menggunakan produk tembakau alternatif sebagai sebagai medium untuk berhenti merokok, dan 1,5 juta perokok di Inggris telah berhasil berhenti merokok dengan menggunakan metode tersebut. Di Amerika Serikat, studi yang dipimpin oleh pakar onkologi Prof. David Theodore Levy menemukan bahwa 6,6 juta orang di Amerika Serikat dapat terhindar dari kematian dini jika berpindah ke produk tembakau alternatif. Bahkan jika seluruh perokok mau berpindah ke produk tembakau alternatif, diperkirakan total 86,7 juta jiwa dapat terselamatkan dari kematian.

Baca juga:  Hilang Saat Berenang, WN Yordania Ditemukan Tewas

Produk tembakau alternatif sendiri harus memenuhi tiga kriteria, yaitu memiliki tingkat bahaya yang minim, tetap punya daya tarik, dan bisa memberikan rasa nikotin yang memuaskan. Dengan begitu, produk tembakau alternatif dapat memenuhi rasa candu para perokok namun dengan risiko kesehatan yang lebih rendah.

Berdasarkan bentuk dan cara pakainya, Produk tembakau alternatif dapat dibedakan menjadi enam jenis, yaitu :

1. Tembakau Kunyah

Tembakau kunyah atau yang juga dikenal sebagai tembakau sugi di Indonesia biasanya berbentuk produk kemasan atau daun tembakau lepas yang dikompres menjadi bentuk kecil. Tembakau kunyah dapat berbentuk seperti batu bata yang disebut plug atau dijalin seperti kepangan yang disebut sebagai twist.

Dalam pemakaiannya, tembakau kunyah ditempelkan di antara pipi dan gusi[9], untuk kemudian dikunyah secara mekanis agar rasa dan nikotinnya terasa. Tembakau kunyah biasanya dikemas dalam kaleng tipis, dan diberi tambahan gula atau perasa tertentu seperti daun mint.

Baca juga:  Sebelum Buat Regulasi, Kaji Mendalam Dulu Produk Tembakau Alternatif

Namun, tembakau kunyah dalam kaleng seperti ini masih jarang ditemukan di Indonesia. Salah satu sumber terbesar tembakau kunyah adalah daun tembakau dari Virginia.

2. Tembakau Isap

Tembakau isap adalah produk tembakau alternatif yang berbentuk bubuk. Tembakau digiling, difermentasi, dan diberi tambahan rasa sebelum akhirnya dikemas dalam kaleng dan diedarkan.

Produk tembakau alternatif ini dapat langsung dihisap oleh hidung setelah diambil dengan tangan, atau dikonsumsi menggunakan alat khusus seperti sendok kecil untuk mengambil bubuk. Di luar negeri, tembakau isap dikenal sebagai snuff atau nasal snuff.

3. Tembakau Tempel

Tembakau tempel atau snus sebenarnya juga berbentuk bubuk seperti tembakau isap. Namun bedanya, bubuk tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong kecil seperti teh celup. Tembakau tempel dikonsumsi dengan cara disimpan di bawah bibir hingga menempel pada gusi bagian atas. Tembakau tempel ini sangat populer di Swedia.

4. Dissolvable Tobacco

Dissolvable tobacco adalah jenis produk tembakau alternatif yang larut di mulut. Ia tak perlu dikunyah seperti tembakau kunyah, dan tidak meninggalkan residu kantong kecil seperti tembakau tempel.

Produk tembakau alternatif jenis ini memiliki berbagai bentuk yang berbeda mulai dari stik hingga pil, sehingga penggunanya dapat memilih bentuk yang paling nyaman dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, produk tembakau alternatif ini juga umumnya memiliki varian rasa seperti mint.

Baca juga:  Risiko Rokok Elektrik Lebih Tinggi Dari Rokok Konvensional

5. Rokok Elektrik

Rokok elektrik adalah inovasi dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern dan dipasarkan dengan banyak nama, di antaranya rokok elektronik, ecigarro, electro-smoke, green-cig, dan smartsmoker. Rokok elektrik telah menjadi produk tembakau alternatif yang paling dikenal di Indonesia, dan akrab disebut sebagai vape.

Rokok elektrik memiliki tiga komponen utama yaitu baterai, elemen pemanas, dan tabung berisi cairan. Cairan inilah yang mengandung nikotin, serta propilen glikol atau gliserin dan penambah rasa. Rokok elektrik dianggap lebih tidak berbahaya karena cairan yang masuk ke dalamnya tidak dibakar, namun dipanaskan.

6. Produk Tembakau Dipanaskan-Bukan-Dibakar

Produk tembakau dipanaskan-bukan-dibakar atau heat-not-burn adalah alat elektronik yang memanaskan tembakau dan bukan membakarnya seperti rokok konvensional pada umumnya. Sistem dipanaskan-bukan-dibakar biasanya meliputi sebuah charger atau alat pengisi baterai, holder atau tempat untuk meletakkan tembakau, serta tembakau berbentuk tongkat, plug, atau kapsul.

Tembakau yang dimasukkan ke dalam tempat yang tersedia akan dipanaskan dengan elemen pemanas yang terkontrol. Produk jenis ini terkadang juga memiliki varian yang menghasilkan uap dari sumber non-tembakau dan kemudian menyaringnya melalui plug tembakau untuk memberi kandungan nikotin. Produk tembakau dipanaskan-bukan-dibakar menghasilkan aerosol dengan bahan kimia berbahaya yang lebih sedikit dibandingkan asap rokok. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *