Suasana TPS yang KPPS-nya semua perempuan. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ada yang menarik di TPS 09 Sumerta Kelod, yang terletak di Balai Banjar Kedaton. Di banjar ini ada tiga TPS. Namun, yang unik hanya di  TPS 09. Karena semua anggota Kelompok Penyelenggaraa Pemungutan Suara (KPPS)-nya, perempuan semua.

Salah seorang anggota KPPS setempat, Ketut Rumiasih yang ditemui
disela-sela melayani pemilih, Rabu (17/4) mengungkapkan,
munculnya ide ini sepertinya mengalir. Supaya pernah beraktivitas dan
terlibat langsung dalam pemilu, akhirnya kaum perempuan dijadikan
petugas KPPS. Petugas KPPS terlihat kompak menggunakan baju kebaya
warna ungu dengan kamben dan selendang warna kuning ditambah sanggul dengan hiasan bunga matahari.

Baca juga:  Polres Gianyar Gelar Operasi Penyekatan di Simpang Masceti

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk memberikan kesan menarik kepada masyarakat yang akan memilih. Di TPS ini terdapat 225 pemilih dan 8 orang pemilih tambahan. Salah satu yang paling beda diantara ke 7 anggota penyelenggara yakni ketua KPPS. Ketua KPPS lebih menonjol dalan pemakaian atribut yakni menggunakan lelunakan sebagai pengikat rambut.

“Kami satu-satunya TPS yang menggunakan petugas perempuan. Yang lainnya campuran, ini inisiatif kami saja biar sedikit unik dan menarik masyarakat datang ke TPS untuk mencoblos. Dari 4 TPS hanya kami yang menggunakan perempuan,” ujarnya Rumiasih.

Baca juga:  Tiga TPS di Bali Lakukan Pemungutan Suara Ulang Selasa Depan

Dikatakan Rumiasih, semua perempuan tersebut merupakan anggota PKK Banjar Kedaton yang diberdayakan untuk menjadi KPPS. Pelibatan tersebut untuk memberikan aktivitas tambahan kepada ibu-ibu PKK yang selama ini aktif dalam berbagai kegiatan di Denpasar. Kegiatan tersebut kata dia juga sekaligus sebagai moment peringatan
hari Kartini yang akan diperingati tanggal 21 April 2019 mendatang. Dengan pelibatan perempuan dalam penyelenggaraan pemungutan suara, perempuan di Denpasar khususnya di Banjar Kedaton disetarakan dengan laki-laki yang selama ini menjadi prioritas sebagai penyelenggara pemilihan umum. (Asmara/Balipost)

Baca juga:  Ekonomi Pasca Pemilu

 

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *