DENPASAR, BALIPOST.com – Gunung Agung mengalami dua kali erupsi pada Minggu (21/4). Pascaerupsi tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin, Senin (22/4) menugaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bali bersama TRC BPBD Karangasem untuk turun ke lapangan.
Di samping melakukan asessment dampak erupsi, juga mengecek dan memastikan stok masker di kantong-kantong masyarakat. “Apakah jumlahnya cukup dan memadai, misalnya di kantor desa, sekolah, puskesmas, dan lain-lain,” ujarnya.
Pada Minggu siang sebelum terjadi erupsi kedua, lanjut Rentin, BPBD Provinsi Bali mendapat support dan tambahan masker dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebanyak 50 ribu buah. Pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas di lapangan, baik TRC maupun Relawan untuk proses droping dan pendistribusian.
Termasuk memastikan bahwa stok masker tersedia cukup dan memadai. “Saat erupsi pertama di pagi hari, terjadi hujan abu vulkanik yang sebarannya relatif luas sampai ke Badung dan Denpasar, BPBD telah membagikan masker lebih dari 10 ribu tersebar di Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar,” imbuhnya.
Rentin mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan. Kemudian selalu melengkapi diri minimal dengan masker saat beraktivitas. Dengan harapan, masyarakat sudah siap jika erupsi tiba-tiba terjadi lagi.
Kemudian, masyarakat diminta mengikuti arahan petugas dan tidak terpengaruh dengan hoax. “Ikuti informasi resmi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi (pemerintah, red). BPBD dibantu oleh relawan, dalam hal ini Pasebaya Agung di lingkar 28 Desa, terus akan melakukan upaya penyebarluasan informasi dalam rangka edukasi kepada masyarakat,” tandasnya. (Rindra Devita/balipost)