Ilustrasi. (BP/dokumen Swara Tunaiku)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebutuhan hidup di masa muda memang sangat banyak dan memerlukan uang yang tidak sedikit. Namun, hari tua juga perlu dipikirkan lho! Jangan sampai gajimu dihabiskan untuk kebutuhan hidup tanpa memikirkan hari tua. Bisa-bisa kamu menyesal di kemudian hari.

Waktu terbaik untuk menyiapkan dana pensiun dimulai pada usia 23 atau 24 tahun. Sebab, di usia itulah kita tengah produktif-produktifnya bekerja. Kesenangan di waktu muda itu hanya sesaat. Banyak yang suka mengalokasikan dana untuk hiburan, traveling, dan sebagainya. Akhirnya pas pensiun, berbagai kesulitan melanda. Berikut tips dari Swara Tunaiku yang bisa kamu lakukan.

1. Mulailah sekarang juga

Kalau bisa sekarang, kenapa tunggu nanti atau puluhan tahun lagi? Tidak harus banyak, kok. Cukup sebulan Rp 100 ribu saja. Asal rutin, lama-malam bakal banyak. Coba hitung dalam kurun waktu 24 tahun, maka yang mulanya sebulan Rp 100 ribu bisa jadi Rp 38 juta. Itu pun belum termasuk bunga yang bisa kamu dapatkan dari bank.

Baca juga:  Indonesia Butuh Lebih Banyak Investasi Pada Pariwisata

2. Mengikuti program dana pensiun bank

Bank memiliki andil besar dalam menjaga stabilitas peredaran uang di masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan program dana pensiun bank. Sistem yang digunakan adalah auto-debet. Jadi, ketika kamu rajin menabung, secara otomatis akan mendapat kenaikan
jumlahnya secara signifikan. Lumayan, kan? Tanpa kerja keras sudah dapat bonus dari bank.

3. Mengikuti BPJS Ketenagakerjaan

Selain bank, pihak BPJS juga sedia dana untuk pensiun. Dengan mengikuti BPJS Ketenagakerjaan, begitu sudah resign, kamu bisa klaim dana yang semula kamu bayarkan per bulannya. Adapun kalau kamu pensiun ketika sudah berkepala 5, pasti modal untuk hidup di hari tua semakin besar.

4. Melunasi utang lebih dulu

Selagi masih muda, manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bekerja serta membebaskan diri dari utang. Sebab, ketika utang menumpuk di hari tua, bisa membebani pikiran, jiwa, dan mental. Kesannya utang itu menggiurkan karena bisa mendapatkan uang dalam jangka waktu sebentar. Tapi ketika diri sudah ringkih dan daya berkurang, betapa mencekik rasanya.

Baca juga:  Disperindag Bangun Tempat Berjualan Ternak di Utara Pasar Amlapura Barat

5. Memiliki pekerjaan sampingan

Apa kamu merasa gaji bulananmu pas-pasan? Saat ini banyak yang menawarkan lowongan untuk bekerja secara part time atau sampingan. Lumayan bisa menambah penghasilan harian atau bulanan. Nantinya bisa kamu gunakan untuk kebutuhan dana pensiun. Kalau toh sebelum pensiun sudah meninggal dunia, kan, bisa buat anak-anak.

6. Pisahkan dana pensiun dengan dana cadangan

Alih-alih mengejar dana untuk pensiun, akhirnya kamu melupakan dana cadangan. Padahal keberadaan dana cadangan sangat membantumu dalam mengatasi berbagai kepentingan mendesak. Misalnya, suatu hari kamu atau anak atau keluarga terkena musibah yang mau tak mau harus dirawat ke rumah sakit.

Baca juga:  BRI Hadirkan BRIBRAIN Academy dan Kembangkan AI

Tanpa adanya dana cadangan, dana yang semula dialokasikan untuk dana pensiun jadi terkikis. Jadi tidak terkumpul, kan? Kebutuhan yang bersifat mendesak selalu ada dan macam-macam peruntukannya. Ada yang dipakai untuk kondangan, menjenguk saudara yang sakit, atau meminjamkan uang untuk kerabat yang membutuhkan.

7. Lakukan investasi

Inilah cara terbaik untuk menyediakan dana pensiun. Sebab, dengan berinvestasi, selain uang aman, kemungkinan dapat untung pun semakin besar. Terlebih, jika kamu mengambil program jangka panjang. Baik untuk investasi lewat tabungan, properti, deposito, obligasi, maupun saham.

Masa tua umumnya dilalui seseorang dengan kehidupan yang serba sulit. Tubuh lemah, pikiran kurang kritis lagi, daya ingat menurun, serta keinginan untuk bekerja juga berkurang. Pada saat-saat seperti itu, akankah kita hanya berharap belas-kasihan dari anak-anak? Selagi masih mampu untuk menyiapkan dana pensiun, lakukan sesegera mungkin. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *