Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan parkir bawah tanah di Balai Budaya, Lumintang. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pembangunan sentral parkir dan balai budaya di Lumintang, belum sepenuhnya kelar. Karena masih ada beberapa pekerjaan yang tak bisa dilakukan di tahun ini.

Pembangunannya masih berlanjut pada 2019. Kini, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa sudah
melakukan lelang terhadap kelanjutan pembangunan balai budaya tersebut. Selain balai budaya, pelelangan juga dilakukan untuk gedung SMPN 13 Denpasar.

Menurut Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Denpasar, A.A. Gede Risnawan, Selasa (23/4), pagu untuk proyek lanjutan balai budaya sebesar Rp 51 miliar lebih. Sedangkan untuk pembangunan SMPN 13 Denpasar, pihaknya tidak hapal nilainya. “Detilnya saya lupa, datanya ada di kantor,” ujarnya saat ditemui di Kantor Wali Kota.

Baca juga:  Anggota Geng Motor Australia Terindikasi Masuk Bali

Sementara di dalam web e-proc.denpasarkota.g.id., menyebutkan, nilai pagu pembangunan SMPN ini sebesar Rp 14.839.772.350 dan nilai HPS mencapai Rp 14.839.522.393. Peserta yang masuk sudah 70 rekanan. Pembangunan gedung sekolah ini dananya bersumber dari APBD 2019.

Sebelumnya, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta mengatakan, tahun ini akan digarap kembali proyek balai budaya. Karena pembangunannya belum rampung, seperti pengadaan mebeler dan juga fasilitas pendukung lainnya. “Saat ini baru fisiknya saja, ornamen dan fasilitas pendukung lainnya balum ada, sehingga masih akan berlanjut lagi proyeknya,” ujar Jimmy.

Baca juga:  Gali Potensi Ekonomi, Kelompok Wanita Ini Juarai Kompetisi Pemberdayaan

Seperti diketahui, proyek pembangunan lanjutan balai budaya yang berada di atas sentral parkir Lumintang ini dikerjakan secara bertahap. Balai budaya ini akan digunakan untuk menampung kegiatan seni dan budaya yang dilakukan oleh masyarakat, komunitas, serta
sekaa-sekaa seni yang ada di Denpasar.

Balai budaya ini berada di lantai II sentral parkir Lumintang. Sentral parkir tersebut mampu menampung 154 unit kendaraan roda empat dan 328 unit roda dua.

Pembangunan balai budaya pada 2017 lalu dianggarkan dana pagu sebesar Rp 46,9 miliar. Namun, setelah lelang nilai kontraknya hanya Rp 41,4 miliar yang dimenangkan oleh PT Bianglala Bali dengan nomor kontrak 640/2525/DPUPR/2017 tertanggal 10 Mei 2017. Proyek ini ditangani konsultan perencana PT Kencana Adi Karma dan konsultan pengawas PT Narada Karya.

Baca juga:  Tangani Kelangkaan Elpiji, Presiden Tugaskan Menteri BUMN

Sedangkan sentral parkir telah digarap secara bertahap sejak 2014 lalu. Pada tahap pertama, telah menelan dana sebesar Rp 13,4 miliar yang digarap PT. Tunas Jaya Sanur. Sedangkan pada tahap II yang digarap PT Undagi Jaya Mandiri menelan dana Rp 9 miliar. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *