DENPASAR, BALIPOST.com – Harga properti yang cenderung naik dari tahun ke tahun membuat setiap orang berlomba untuk segera membeli rumah. Alasan mereka tak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi juga untuk investasi di masa depan.
Apa kamu mau ikut mencoba berinvestasi properti? Yuk, simak dulu tips dari Swara Tunaiku ini sebelum memulai.
1. Tentukan tujuanmu berinvestasi
Beli satu unit rumah itu butuh modal yang tidak sedikit. Sayang kalau uangmu hanya dibelanjakan tanpa tahu arah tujuannya mau dibawa ke mana. Jangan hanya karena ikut-ikutan tren, mendadak beli rumah. Nanti bisa menyesal sendiri, lho! Mula-mula, tentukan dulu apakah tujuanmu berinvestasi itu untuk jangka pendek atau jangka panjang?
Secara umum, investasi rumah sangat cocok untuk jangka panjang. Sebab, prosedur untuk mengurus jual-beli rumah itu cukup ribet. Perlu waktu beberapa tahun sampai mendapat return yang diharapkan. Jika kamu mau berinvestasi untuk jangka waktu yang lebih pendek, coba pilih deposito atau reksa dana. Meski kecil, tapi return-nya cenderung stabil.
2. Selalu amati pergerakan harga properti
Saat ini sudah cukup banyak situs online yang membahas topik properti. Tak jarang juga yang menyediakan platform khusus untuk memantau pergerakan harga dari tahun ke tahun. Ada pula yang pergerakannya ditampilkan secara real time sebagaimana investasi lain seperti emas. Sebelumnya, pahami juga faktor-faktor yang menyebabkan harga properti berubah.
Setiap orang pasti berkeinginan punya properti dengan kualitas bagus dan harga terjangkau. Lebih-lebih jika lokasinya ada di tengah kota. Untuk memastikannya, coba tanya door to door atau berkeliling di lokasi incaran. Jangan lupa juga ikuti grup-grup sosial media atau marketplace yang biasa mempertemukan calon pembeli dengan penjual properti.
3. Perhatikan besaran cicilan dan bunga jika ambil KPR
Setiap orang memiliki kemampuan atau daya beli yang berbeda. Jika tidak punya modal yang besar, bisa ambil KPR. Mula-mula, cari dulu pinjaman dana di bank. Manfaatkan fitur khusus seperti tenor yang berlangsung lama hingga 20 tahun, misalnya. Namun, terlebih dahulu bidik rumah impian dulu untuk kemudian dijadikan instrumen investasi properti.
Jika kamu bermaksud meminjam dana dalam jangka waktu pendek juga boleh. Namun, perhatikan besaran cicilan serta bunga yang ditawarkan. Sebaiknya pilih bank yang menawarkan bunga rendah agar kelak return dari investasi properti bisa lebih banyak. Saat ini sudah banyak bank yang menawarkan program KPR. Baik via online maupun offline.
4. Observasi lokasi dulu
Sebagaimana yang kita singgung tadi, lokasi turut menentukan harga dari properti. Apakah letaknya strategis atau tidak. Ramai atau tidak. Faktor ini tidak bisa dikesampingkan. Jangan hanya lihat paras rumah saja, tetapi juga kualitas isinya. Tak mengapa ketika mengobservasi lokasi, kamu ajak teman yang lebih mengerti soal desain.
Selain itu, cek juga kedekatan dengan tempat ibadah, akses jalan menuju lokasi, serta ketersediaan air bersih. Tanyakan juga, apakah riwayat rumah yang akan kamu beli memiliki reputasi baik atau buruk. Jangan sampai rumah yang dijual murah itu dulunya pernah ada kejadian pembunuhan atau berhantu. Nanti susah jualnya. Bahkan bisa rugi.
5. Peka terhadap para pesaingmu
Semakin menguntungkan suatu bisnis, sudah sewajarnya bakal dikerumuni para pesaing. Biar cepat laku, berikan harga kompetitif ketika kamu bermaksud menjual properti kembali. Jangan lupa cantumkan kelengkapan properti seperti sertifikasi tanah.
Itulah kelima tips hemat untuk memulai berinvestasi. Khususnya bagi kalangan millenials yang hendak mencicipi gurihnya bisnis properti. Perlu diketahui, bahwa potensi bisnis properti di kemudian hari semakin mentereng. Bisa kamu simak sendiri betapa dari tahun ke tahun harga tanah naik secara signifikan. (kmb/balipost)