Jembatan di Desa Penyaringan putus akibat banjir bandang. (BP/kmb)

NEGARA, BALIPOST.com – Jembatan di Desa Penyaringan yang putus akibat bencana banjir bandang Desember 2018, dipastikan akan dikerjakan tahun ini. Untuk menghindari dampak terjangan banjir di Tukad Biluk Poh seperti sebelumnya, konstruksi jembatan didesain lebih tinggi 1 meter dari sebelumnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jembrana, I Wayan Darwin, Rabu (24/4), mengatakan terkait jembatan yang sempat putus akibat bencana banjir bandang di Penyaringan ini akan menggunakan dana APBD induk. Selain jembatan, perbaikan terowongan saluran irigasi di Penyaringan juga menjadi prioritas pembangunan pascabencana. “Kedua konstruksi, baik jembatan maupun terowongan ini menjadi prioritas melihat fungsinya bagi masyarakat,” terang Darwin.

Baca juga:  Buleleng Juga Dilanda Bencana, Kerugian Puluhan Juta Rupiah

Khusus jembatan, Dinas sudah membuat gambar yang nantinya dirancang lebih tinggi satu meter dari jembatan sebelumnya. Selain itu, konstruksi jembatan juga akan dibuat beton pratekan, seperti di jalan jembatan shortcut di Tabanan. Hal ini menurutnya untuk menjamin agar jembatan tidak terdampak banjir seperti sebelumnya.

Panjang jembatan juga masih sama, namun kemungkinan lokasi jembatan mengambil tanah lebih ke utara. Dinas, menurutnya, juga sedang memastikan lahan yang digunakan karena sebagian masuk lahan kebun warga. “Kita buat kesapakatan saja, agar tidak menjadi permasalahan di kemudian hari. Dan sudah kita lakukan,” terang Darwin.

Baca juga:  6 Kabupaten di Bali Rawan Longsor

Sedangkan untuk terowongan menjadi prioritas pembangunan karena sangat diperlukan petani, khususnya tiga subak di Penyaringan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *