DENPASAR, BALIPOST.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan pemantauan harga di sejumlah terkait adanya kenaikan harga bawang merah dan putih yang terjadi sejak awal April. Meski harganya naik, Kemendag mengklaim stok bawang tersedia.
Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Kemendag Lasminingsih mengatakan, ia melakukan pemantauan harga di Pasar Nyanggelan, Badung dan Agung. Hasilnya memang terjadi kenaikan signifikan, yang semula harga bawang Rp 30.000 per kg, menjadi Rp 40.000-Rp 45.000 per kg, baik bawang putih maupun bawang merah.
Stok bawang merah dikatakan tersedia. Terbukti dari pedagang yang didatangi pada hari itu memiliki stok bawang, namun memang jumlahnya sedikit.
Stok ini diprediksi bisa untuk 10 hari ke depan, ditambah dengan ketersediaan bawang lokal, sambil menunggu pasokan dari Jawa. “Sampai saat ini stok masih ada. Kami khawatir stok menipis, tapi ini masih ada. Tapi kita akan lihat sampai minggu depan,” ujarnya Kamis (25/4).
Dikatakan, kenaikan harga bawang merah ini karena bawang merah masih off season (belum panen raya). Menurut Dirjen Hortikultura, bawang merah akan panen di sejumlah sentra bawang merah di Jawa yaitu Brebes, Nganjuk, Demak pada akhir April.
Diharapkan panen bisa menyuplai kebutuhan bawang yang masih kurang di beberapa daerah. Selain itu juga diharapkan dapat menekan harga.
Sementara untuk bawang putih, Kemendag telah memberikan izin impor pada 7 perusahaan importir. Sejak 18 April, pihaknya meminta pada 7 importir itu untuk melakukan operasi pasar. “Yang operasi pasar perusahaan importir, bukan Bulog,” tukasnya.
Operasi pasar ini dilakukan untuk mengosongkan stok yang dimiliki importir itu sebelum mereka melakukan pengadaan kembali. Operasi pasar diawali di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Bandung, Palangkaraya dan beberapa daerah lain dengan jumlah bawang yang disalurkan sebanyak 80 ton.
Rencananya, ada 11 provinsi yang disasar operasi pasar oleh perusahaan importir. Total bawang yang disalurkan sebanyak 405 ton. Sementara Bali sendiri belum bisa ia pastikan masuk dalam 11 provinsi tersebut.
Diharapkan dengan operasi pasar ini, harga bawang dapat turun menjadi Rp 20.000 per kg di tingkat distributor. Sehingga sampai di end user dengna harga Rp 30.000 per kg. (Citta Maya/balipost)