SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tumpukan sampah di setiap sudut gang dan median jalan di sepanjang Desa Gelgel hingga Kamasan dan sekitarnya, cukup mengganggu keindahan dan kesan bersejarah tempat ini. Pemandangan demikian menimbulkan kesan sampah-sampah warga ini sudah lama tidak terangkut.

Tumpukan sampah itu nampak terbungkus karung dan kantong plastik merah. Ada yang sudah dipilah, berdasarkan kategori sampah organik dan anorganik. Ada pula yang dibungkus seadanya, hingga dikerubuti lalat.

Baca juga:  Klungkung Gandeng ASITA Promosikan City Tour

Tumpukan sampah hampir di setiap sudut gang di daerah pemukiman warga itu, menimbulkan kesan kumuh. Terlebih, Kamasan yang lebih dikenal sebagai desa wisata.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, A.A. Ngurah Kirana, Kamis (25/4), mengakui kondisi tersebut. Guna mencegah dampak kesan kumuh yang lebih parah, bahkan menimbulkan penyakit, pihaknya mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak desa setempat.

Desa dikatakan sudah melakukan pengangkutan sampah warga secara bertahap dengan sejumlah truk. Selain itu, juga dibantu sejumlah lembaga swadaya masyarakat.

Baca juga:  Sejak Beroperasi 2011, 30 Bayi Telantar Dirawat di Yayasan Sayangi Bali

Termasuk, truk dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan juga dikerahkan untuk mengangkut sampah. “Sampahnya sudah diangkut secara bertahap dan langsung dikirim ke TPA Suwung,” kata Kirana.

Sampah warga terpaksa dikirim ke TPA Suwung, mengingat TPA Sente sudah lama overload. Demikian juga TOSS yang sedianya dimanfaatkan untuk mengelola sampah warga itu, belakangan belum bisa berfungsi maksimal.

Kirana juga mengakui TOSS di Gelgel sedang diupayakan agar bisa aktif melakukan pengolahan sampah lagi, sebagaimana konsep inovasi TOSS yang sudah mendapat pengakuan nasional sebagai salah satu inovasi terbaik dalam penanganan sampah. “Tahun ini empat desa baru sedang digarap untuk bisa menerapkan TOSS di desanya. Jadi, target akhir tahun 2019, ada 22 TOSS yang sudah bekerja maksimal di setiap desa itu. Selanjutnya tinggal menggarap desa yang lain,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Sampah Meluber di TPS, Ini Penyebabnya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *