Gubernur Bali Wayan Koster, Jumat (26/4) pagi melepas Jalan Sehat Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2019 di Depan Kantor Gubernur Bali, Denpasar. Peringatan Hardiknas yang tahun ini mengambil tema “Memajukan Pendidikan, Menguatkan Kebudayaan, Wujudkan SDM yang Kompetitif, Inovatif dan Berkarakter” ini dikatakan Koster sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Menurutnya, melalui pola pembangunan semesta berencana, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkun kehidupan krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia, Sekala-Niskala menuju kehidupan krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno yakni berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi. “visi tersebut dimaksudkan untuk menuju Bali Era Baru, yaitu suatu Era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru. Visi ini akan kita jalankan bersama Bupati/Walikota se-Bali secara menyeluruh agar Bali dapat dibangun dengan satu kesatuan wilayah yaitu satu pulau, satu pola dan satu tata kelola, one island, one management and one comando. Salah satu isi program dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dijalankan dengan pola semesta berencana diantaranya adalah menyelenggarakan wajib belajar 12 tahun,” jelas Gubernur Koster.

Baca juga:  Benarkah Introvert Lebih Hemat Dibanding Ekstrovert?

Ditambahkan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, dalam program wajib belajar 12 tahun ini nantinya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh Bali tidak akan terganggu persoalan biaya yang selama ini menjadi masalah klasik di masyarakat. Menurut Koster, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota akan menjamin lulusan SMP dapat melanjutkan di Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) diseluruh Bali. “Khususnya daerah yang fasilitas dan anggarannya masih kekurangan seperti Jembrana, Buleleng, Karangsem, Bangli dan Klungkung. Kita sudah menyiapkan secara bertahap untuk mewujudkan program ini agar paling lambat tahun 2022, lulusan SMP semua sudah bisa masuk ke tingkat SMA/SMK. Oleh karena itu, Saya menghimbau para Guru agar betul-betul melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Baca juga:  Kesadaran Mengawal Bahasa Bali

Lebih lanjut, Gubernur Koster juga meminta kepada para siswa untuk lebih giat belajar, tekun dan rajin agar bisa meraih prestasi yang setinggi-tingginya untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Bali yang memiliki daya saing, bisa mengisi kebutuhan dunia kerja tidak hanya di Bali namun juga Nasional dan Global. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali akan mengembangkan fasilitas Balai Latihan Kerja agar para lukusan SMA/SMK yang nantinya tidak bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya bisa masuk ke dunia kerja dengan menyiapkan diri dengan pendidikan atau keterampilan kerja. “Oleh karena itu, jadikanlah momentum pendidikan nasional ini untuk memajukan pendidikan di Provinsi Bali agar Bali menjadi daerah terbaik dalam menyiapkan SDM demi mewujudkan Bali yang memiliki daya saing baik nasional maupun internasional,” imbuhnya. (Adv/balipost)

Baca juga:  Pramuka Diarahkan Lakukan Pembinaan Karakter Generasi Muda
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *