DENPASAR, BALIPOST.com – Penghuni kos di Jalan Sekuta Gang Melati II No. 10 E, Sanur Kauh, Denpasar Selatan (Densel), Selasa (30/4) dihebohkan peristiwa gantung diri. I Wayan Rudi Permana (23) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri setelah video call dengan istrinya, Fitri Seandewi sedang bekerja di Rusia.
Informasi di lapangan, polisi telah memeriksa dua saksi yaitu Komang Redite (46), juru parkir yang tinggal di TKP dan mertua korban, Sukarjo (46) beralamat di Jalan Tukad Bilok Gang V, Renon. Dari Redite, diperoleh informasi sekitar pukul 03.00 Wita, dia terbangun dari tidurnya karena mendengar suara gaduh di kamar korban.
Namun dia tidak berani masuk kamar korban dan hanya duduk di depan pintu kamar tersebut. Saksi mengira korban dalam keadaan mabuk. Beberapa saat kemudian, dia masuk ke kamarnya.
Sekitar 10 menit kemudian datang mertua korban, Sukarjo. Sukarjo menanyakan kamar korban kepada saksi.
Saat itu Sukarjo mengatakan kalau menantunya gantung diri. Selanjutnya mereka mendekati kamar korban dan dilihat ada selendang diikat di kusen pintu.
Mereka langsung mengambil pisau lalu memotong selendang tersebut. Sukarjo dibantu Redite lalu mencogkel jendela dan setelah terbuka mereka lalu membuka pintu kamar tersebut karena dikunci dari dalam. Begitu pintu kamar terbuka dilihat korban telungkup dan tidak bernapas lagi.
Sedangkan menurut Sukarjo, sebelumnya dia sempat video call dengan anaknya dan korban. Saat itulah Sukarjo melihat lewat HP, menantunya dalam kondisi tergantung dan mukanya membiru. Namun korban masih memegang HP.
Sukarjo langsung menuju TKP. “Sukarjo sempat memeriksa tubuh menantunya itu dan berharap masih ada napas. Saat dicek badan korban masih hangat, tapu di lehernya tidak ada deyut nadi dan kemaluannya basah,” kata sumber.
Kejadian ini lalu dilaporkan ke Polsek Densel. Setelah anggota Inafis Polresta Denpasar usai olah TKP, mayat pria asal Tabanan ini dibawa ke RSP Sanglah pukul 05. 50 Wita mengunakan ambulans milik BPBD Kota Denpasar.
Kanitreskrim Polsek Densel Iptu Hadimastika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengungkapkan untuk motif kasus ini masih diselidiki. (Kerta Negara/balipost)