AMLAPURA, BALIPOST.com – Salah satu anggota KPPS di Karangasem I Nengah Sumerta (49) meninggal dunia di RSUD Karangasem, Selasa (30/4). Pria yang juga sebagai petugas di Dinas Damkar Karangasem ini, bertugas di KPPS 5 Pasedahan diduga meninggal karena mengalami kelelahan.
Berdasaran informasi yang dihimpun, sebelum menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (30/4) di RSUD Karanagsem, korban diketahui sempat mengalami tensi tinggi sejak 18 Apri lalu. Saat Pemilu korban menjadi anggota KPPS di TPS 5 Pasedahan.
Saat pencoblosan pada 17 April, almarhum menajalankan tugas hingga pukul 04.00 pagi, korban sempat mengeluhkan tensinya tinggi dan langsung tidur beristirahat.
Istri korban, Ni Nyoman Simpen, menuturkan, jika saat pencoblosan pada 17 April suaminya memang kerja sampai pukul 04.00 pagi. Dan kala itu, korban langsung berisitirat karena bakal kerja paginya. “Suami saya sempat mengeluhkan tensinya naik. Suami juga sempat diajak ke dokter. Dan saat bertugas di Kantor Damkar Karangasem, suami saya tiba-tiba lemas dan langsung dibawa ke RSUD Karangasem. Tuhan berkehendak lain, suami saya akhirnya berpulang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Karangasem, I Gede Krisna Adi Widana membenarkan jika ada seorang KPPS yang meninggal dunia akibat mengalami tensi tinggi. “Kondisi korban memang sempat drop sejak 18 April lalu,” ujarnya.
Krisna mengatakan, korban kesehariannya bekerja di Dinas Damkar Karangasem. Dan puncaknya, tensi korban kembali kambuh pada Selasa (30/4) saat berjaga di kantor Dinas Damkar Karangasem. Sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat.
Mendapati korban seperti itu, teman kerja korban langsung melarikan korban ke RS Karangasem untuk mendapatkan penanganan dari tim medis. “Takdir berbicara lain. Nyawa korban tidak dapat tertolong. Dari hasil diagnosa tim medis, korban mengalami kelelahan dan terkena serangan jantung. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dengan cobaan ini,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)