AA Tirta menunjukkan endek surface design karyanya. (BP/dok)

Pemajuan UMKM mendapat perhatian pemerintah. Tak hanya di pusat, terlebih di daerah. Sebab, UMKM diyakini akan mampu mengangkat ekonomi kerakyatan. Berbagai program telah diluncurkan. Baik konvensional maupun berbasis online.

Namun yang paling penting dalam memajukan UMKM di negeri ini adalah perhatian berbagai pihak berkompeten. Perhatian dalam hal ini bukanlah semacam proteksi, sehingga meninabobokan mereka dan tidak kompetitif. Akan tetapi, lebih mengacu pada pendamping sehingga mereka benar-benar siap masuk ke dalam dunia usaha modern. Tidak perlu terlalu keren dengan menambah embel-embel bisnis 4.0 misalnya, tetapi bagaimana mereka setidaknya bisa menggunakan platform komunikasi massa yang ada sehingga tampil kekinian.

Ini zaman milenial. Sudah sepantasnya mereka masuk dengan gaya berbeda. Gaya berbeda tidak mesti mengaburkan produk yang mereka usung, tetapi tetap dengan identitas lokal dengan gaya serta kemasan global. Karena produk lokal dengan kekentalan budayanya serta produknya akan merupakan salah satu unsur daya saing. Ini yang akan membedakan produk kita dengan produk lainnya di pasar. Akan tetapi, bagaimana menggunakan kelokalan itu sebagai salah satu jurus unggulan. Ini yang penting.

Baca juga:  Harus Diantisipasi, Kesenjangan Sosial Revolusi Industri Keempat

Oleh karena itu, proses pendampingan itulah diutarakan bagaimana cara serta kiat-kiatnya. Pendampingan dalam hal ini adalah semacam proses dua arah, mesti ada koordinasi, diskusi, dan kolaborasi. Para pegusaha muda yang terbatas pengalaman serta kemampuan ini mesti sering digandeng ke berbagai event yang bisa mempertemukan mereka dengan banyak orang. Bisa dimulai di tingkat lokal, regional, nasional, serta internasional. Mereka akan dapat pengalaman, dan akan punya banyak kenalan. Dari sana akan menciptakan jaringan. Asal, tentu saja ada inisiatif, kreatif, serta daya inovasi yang kuat agar mereka bisa masuk ke level yang lebih tinggi. Kalau tidak demikian, maka akan sulit berkembang walaupun sudah diberikan kesempatan.

Baca juga:  Inovasi Pembelajaran dan Aspirasi Guru

Kata kunci lainnya adalah sinergi. Pola sinergitas ini mutlak penting karena di dunia sekarang ini, semua serba-ketergantungan. Tidak bisa berdiri sendiri. Ada pola-pola kerja sama berkesinambungan yang senantiansa dipupuk dan dikembangkan. Banyak model yang bisa dipilih. Apalagi Bali dengan segala kelebihannya sebagai daerah wisata top dunia. Kesempatan sangat terbuka lebar. Pendampingan yang dikombinasikan dengan sinergi berbagai pihak akan menghasilkan resultan yang luar biasa. Dunia usaha milenial sangat berkembang dengan semakin banyaknya anak muda yang menekuni sektor informal. Tidak lagi mereka fokus ke satu bidang usaha apalagi cuma menginginkan jadi ASN. Buka kesempatan, buka peluang dengan kemampuan sendiri yang telah diasah melalui berbagai kesempatan serta kebersamaan.

Baca juga:  Alami Peningkatan, Tren Transaksi Belanja Online di Bali

Semakin rajin berdiskusi, berdialog, kemudian mengambil langkah eksekusi merupakan sebuah terobosan tentu pendamping dan modal serta finansial pun mestinya dibuka pemerintah. Sebagai pemain start-up, mereka ini masih perlu dorongan. Semoga saja suatu saat bisa melesat dan gantian mendorong usahawan muda lainnya.

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *