Deretan kendaraan antre saat terjadi macet di Jalan Setia Budi, Denpasar. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada April 2019, penyumbang inflasi tertinggi di Bali adalah kelompok VII yaitu transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Inflasinya mencapai 1,12 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Afi Nugroho mengatakan, kelompok lainnya yaitu kelompok VI (pendidikan, rekreasi, dan olahraga) inflasi sebesar 0,51 persen, kelompok I (bahan makanan) inflasi sebesar 0,10 persen, kelompok III (perumahan, air, listrik,gas, dan bahan bakar) sebesar 0,04 persen.

Baca juga:  Dari Oknum PNS di RSUD Bangli Curi HP hingga Tren Naik Kasus COVID-19 Bali

Tiga kelompok lainnya tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok II (makanan jadi, minuman, rokok, tembakau) sebesar -0,08 persen, kelompok V (kesehatan) sebesar -0,06 persen, kelompok IV (sandang) sebesar -0,03 persen.

Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan inflasi pada April 2019 antara lain bawang merah, bawang putih, tarif angkutan udara, sepeda motor, dan biaya bimbingan belajar. Sementara komoditas yang tercatat mengalami penurunan harga atau menahan laju inflasi antara lai , daging ayam ras, beras, ikan tongkol pindnag, minyak goreng, dan semen.

Baca juga:  PLN UID Bali Sebar "Powerbank" di Ruang Publik

Secara keseluruhan harga – harga pada April 2019 di Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dengan Indeks Harha Konsumen sebesar 132,39. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari -April 2019) tercatat sebesar 0,68 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2019 terhadap April 2018 atau yoy) tercatat sebesar 2,24 persen. (citta maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *