DENPASAR, BALIPOST.com – Kurang lebih 800 buku koleksi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan provinsi Bali dilakukan digitalisasi. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam mengikuti zaman generasi milenial.
Pengelola perpustakaan dalam menghadapi persaingan dunia global, khususnya era digital, harus mempunyai terobosan dalam menumbuhkembangkan minat baca atau literasi dari masyarakat. Menurut Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Bali, Luh Putu Haryani, SE., MM., digitalisasi buku perpustakaan yang dilakukan ini terbatas pada buku yang merupakan terbitan dari pemerintah. Diantaranya, buku tentang budaya, seni, pertanian, babad, dan sejenisnya. “Digitalisasi ini bisa dilihat pada aplikasi qbaca,” katanya.
Sedangkan untuk koleksi buku perseorangan dan swasta tidak dilakukan digitalisasi, karena berhubungan dengan royalti. “Namun kalau dari penulis atau penerbit yang menginginkan bukunya dilakukan digitalisasi tidak masalah, di sini perlu kerjasama,” katanya.
Diakui, untuk mendukung digitalisasi buku koleksi perpustakaan ini belum maksimal. Hal ini karena adanya kerusakan server saat perpindahan pada 2016.
Rencananya, kedepan akan dilakukan pengadaan server baru untuk perpustakaan digital dan kearsipan, setelah gedung baru selesai diperbaiki. “Tahun 2021, perpustakaan akan dibangunkan gedung baru lengkap dengan ruangan-ruangan khusus buat membaca online,” katanya.
Haryani mengatakan, di tengah era digital saat ini, perpustakaan secara konvensional masih menjadi pilihan. Minat baca ke perpustakaan diakuinya masih tinggi.
Hal ini dikarenakan selera orang yang berbeda-beda. Buku masih disukai oleh pengunjung, dari pengelola perpustakaan sendiri terus menambah koleksi bukunya. Seperti kunjungan di perpustakaan provinsi Bali. Kunjungan rata- rata sebagaimana data tahun 2018, jumlahnya perhari sebanyak 184 orang.
Sementara itu, saat ini di Bali terdapat 3.671 perpustakaan tersebar diseluruh kabupaten/kota. Di Kabupaten Klungkung terdapat 239 perpustakaan. Kabupaten Jembrana sebanyak 306 perpustakaan, Kabupaten Gianyar sebanyak 450 perpustakaan, Kabupaten Bangli sebanyak 271 perpustakaan, Kabupaten Badung sebanyak 421 perpustakaan, kabupaten Karangasem sebanyak 448 perpustakaan, Kabupaten Denpasar sebanyak 445 perpustakaan, kabupaten Buleleng sebanyak 316 perpustakaan, dan kabupaten Tabanan sebanyak 536 perpustakaan. (Agung Dharmada/balipost)