Ilustrasi. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Seorang siswa SD Kadek Kariani (12) asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak ditemukan meninggal dunia di areal Pura Gamang, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak Jumat (3/5). Tidak diketahui dengan pasti penyebab korban meregang nyawa.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Iptu Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKB Suratno, S.IK membenarkan telah menerima laporan kejadian penemuan mayat di areal pura. Iptu Sumarjaya mengatakan, sebelum kejadian korban meminta agar diantar bersembahyang ke Pura Gamang.

Baca juga:  Makin Banyak, Kasus Positif COVID-19 yang Tidak Punya Riwayat ke Luar Bali

Mendapat pemerintaan itu, korban kemudian diantar bersembahyang dengan menaiki sepeda motor. Sampai di pura sekitar pukul 10.20 Wita, korban meminta agar tidur di Jeroan pura.

Sedangkan, saksi yang mengantar masing-masing Made Mertasih dan I Gede Bawa bersama pemangku kemudian mengurus keperluan persembahyangan. Setelah persembahyangan usai, korban rencananya akan minta tirta (air suci).

Saat itu, saksi dan pemangku terkejut setelah menemukan korban sudah tidak sadarkan diri. Bahkan, ketika dibangunkan, tubuh korban sudah sedikit kaku.

Baca juga:  Kunker ke Jabar, Anggota DPRD Klungkung Meninggal Mendadak

Mengetahui kondisi itu, saksi kemudian memberitahu keluarga untuk mengevakuasi korban dari lokasi kejadian. “Benar kami menerima laporan penemuan mayat di areal pura. Pemeriksaan awal korban akan bersembahyang dan saat akan nunas tirta, saksi menemukan korban sudah kaku dan dinyatakan meninggal dunia,” katanya.

Terkait penyebab kematian, Iptu Sumarjaya mengatakan penyebab kematian itu hanya bisa diketahui dari hasil otopsi. Namun dalam kasus ini, keluarga telah menerima kematian korban dan menolak dilakukan otopsi.

Baca juga:  Gubernur Bali Bertemu Konsul, Berikan Kepastian Bali Masih Aman

Meski demkian, hasil pemeriksaan saksi dan keterangan keluarga, korban sendiri pernah sakit jantung. Dengan keterangan itu, polisi menduga bisa saja kematian karena penyakit yang pernah dideritanya kambuh dan nyawa korban tidak tertolong. “Keluarga korban tidak mau melanjutkan secara hukum. Selain itu kami dapat keterangan kalau korban pernah menderita sakit jantung dan apakah penyakit itu kambuh dan menyebaban kematian, kami belum bisa simpulkan,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *