GIANYAR, BALIPOST.com – Ketua Panwascam Rendang, Karangasem, I Gede Artana yang sempat hilang ingatan saat bertugas, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar, Selasa (7/5). Artana mengalami gangguan pada fungsi ginjal, sehingga masih harus mendapat perawatan intensif.

Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar, dr Ida Komang upeksa mengatakan I Gede Artana datang ke rumah sakit tersebut pada Senin sore sekitar pukul 18.00 Wita. Dikatakan pasien tersebut datang dengan kesadaran menurun. “Kemudian hasil identifikasi di IGD dengan kondisi itu dicurigai pasien mengalami gangguan ginjal kronis, dan dia keracunan akibat ganguan fungsi ginjal,” katanya.

Baca juga:  Bawaslu Bali Donasi Masker Non-Medis ke Dinas PMA

Dikatakan pihak rumah sakit pun langsung melakukan penanganan, salah satunya dengan proses cuci darah. Usai proses itu, kondisi pasien membaik. “Setelah dilakukan cuci darah, kesadarannya mulai membaik, sekarang sudah bisa duduk. Hanya untuk makan dan minum masih pakai alat bantu,” katanya.

Pasien memang tidak mengetahui sakitnya dari awal. Sehingga baru muncul saat mengalami kelelahan proses pemilu. “Jadi deteksi dininya yang belum bagus, sehingga ketika kelelahan baru muncul sakitnya ini,” jelasnya.

Baca juga:  Pemprov Bali Apresiasi Pemberian Kompensasi Bagi Korban Bom Bali

Dikatakan dengan kondisi seperti ini pasien diharuskan rutin cuci darah. “Kita akan melakukan pemeriksaan lagi agar lengkap. Misal dari USG, karena memang dari awal pasien ini tidak pernah diperiksa. Kalau penyebab sakitnya dipastikan, ya mungkin pasien akan diarahkan untuk cuci darah rutin,” tandasnya.

Ketua Bawaslu Bali Ketut Ariyani menyempatkan diri menjenguk Artana pada Selasa sore. Dalam kesempatan itu Ariyani didampingi dua anggotanya I Wayan Wirka dan I Ketut Rudia.

Ariyani menyampaikan harapanya agar Artana segera diberikan kesembuhan.
Disinggung perhatian Bawaslu terhadap jajaranya yang mengalami musibah, perempuan asal Buleleng ini mengatakan Bawaslu RI sudah menginstruksikan kepada Bawaslu Bali untuk mendata jajaran pengawas yang meninggal, sakit, atau mengalami musibah sampai cacat. “Jajaran kami ada dua orang meninggal, satu orang kecelakaan patah tulang, dan yang terakhir kami laporkan ini Ketua Panwascam Rendang,” jelas Ariyani.

Baca juga:  Imigrasi Sikapi Adanya Sejumlah WNA Berulah, Janji Tindak Tegas

Ditegaskan, nanti untuk yang meninggal akan diberikan santunan sebesar Rp 36 juta. Namun sebelum itu akan dilakukan verifikasi data dulu, baik yang sakit maupun yang meninggal. (Manik Astajaya/Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *