SEMARAPURA, BALIPOST.com – Proses pencarian terhadap WNA India, Kausal Aditya (24) yang tersambar ombak saat melakukan selfie di Devil’s Tears belum membuah hasil. Kausal yang terseret arus masih dicari di sekitar perairan tersebut.
Menurut Kasubag Humas Polres Klungkung, AKP I Putu Gede Ardana, pencarian melibatkan Basarnas, Sat Polair Polres Klungkung, Polsek Nusa Penida, SAR Samapta Polda Bali dan TNI. Namun, hingga sore, Rabu (8/5), korban belum ditemukan.
Tebing Devil’s Tears di Banjar Kawan Desa Lembongan, Nusa Penida, sudah banyak memakan korban. Ada yang selamat dengan luka-luka setelah dihantam ombak, apa pula yang langsung terjatuh dan hilang terseret arus.
Meski sudah dipasang papan pengumuman peringatan tanda bahaya di sekitar tempat itu, aktivitas wisatawan tetap ramai. Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Nengah Sukasta, mengatakan menyikapi banyaknya peristiwa serupa, sejak awal sudah diantisipasi dengan pemasangan tanda bahaya. Selain itu, pihaknya juga mengaku sudah berbicara langsung dengan para guide, agar memberi penjelasan bahwa areal sekitar tebing yang menjulur ke laut itu berbahaya.
Sebab, ombak besar bisa menerjang tiba-tiba. Tetapi, wisatawan tetap datang ke tempat itu. Parahnya tanpa ditemani guidenya. “Kami dulu sempat kumpulkan para guide. Saat itu kami sudah tegaskan, kalau tamunya ke Dream Beach (sebelah Devil’s Tears), mohon ditemani. Jadi, kalau setelah dari sana, tamunya pergi ke tebing Devil’s Tears, guide nya bisa melarang,” kata Sukasta.
Seringnya ada kejadian seperti itu diakui kerap menjadi sorotan banyak pihak. Bahkan, sudah ada beberapa lembaga swasta, yang berencana membantu pemasangan pagar di dekat tebing.
Tetapi, sampai sekarang belum ada yang jadi. Dinas Pariwisata Klungkung pun secara khusus pergi ke objek wisata Tanah Lot Tabanan untuk menemukan tipe pagar apa yang cocok.
Di sana, pihaknya mendapat gambaran, pagar yang cocok adalah jenis kayu yang dihubungkan dengan tali. Sebab, kalau pakai jenis besi, akan cepat korosi, karena terpapar air laut. “Kami sudah siapkan anggaran Rp 60 juta, untuk pemasangan pagar itu tahun ini,” tegasnya.
Rencananya pagar ini akan dipasang di dekat tebing, sebagai batas wilayah aman dan wilayah berbahaya. Anggaran sebesar itu, diperkirakan hanya mampu memagar sekitar 50 meter.
Ini jelas tidak cukup, melihat hamparan tebing ini cukup panjang sekitar 500 meter. Meski demikian, Sukasta menegaskan ini akan dilakukan secara bertahap.
Diberitakan, ganasnya ombak di sekitar Tebing Batu Belek atau dikenal wisatawan dengan nama Devil’s Tears, kembali memakan korban, Selasa (7/5) siang. Kausal Aditya seketika hilang dari atas tebing, setelah tersambar ombak yang naik ke atas tebing itu.
Ardana meminta wisatawan maupun warga lainnya, agar lebih berhati-hati saat berada di tempat tersebut. Jangan terlalu dekat dengan bibir tebing, agar tidak membahayakan diri. (Bagiarta/balipost)