Sampah menggunung di TPA Mandung. (BP/san)

TABANAN, BALIPOST.com – Dalam upaya mengurangi residu sampah plastik di TPA Mandung, dilakukan pemilahan sampah plastik yang masih memiliki nilai jual. Untuk itu pihak TPA melakukan kerjasama dengan 13 pemulung.

Berdasarkan data, tahun ini pengumpulan sampah plastik di TPA Mandung mengalami peningkatan dibandingkan 2018. Hal ini dikarenakan sampah plastik transparan sudah mulai dilirik pengepul.

Berdasarkan data pengumpulan sampah plastik yang dilakukan 13 pemulung di TPA Mandung, pada November 2018, sebanyak 3.471 kilogram, terdiri dari sampah plastik jenis ember (campuran) sebanyak 1.883 kilogram, gelas plastik (468 kilogram), botol plastik (666 kilogram) dan kresek (454 kilogram). Untuk Desember, sampah plastik yang dikumpulkan 2.304 kilogram dengan rincian ember (campuran) sebanyak 1.739 kilogram, gelas plastik (180 kilogram), botol plastik (165 kilogram) dan kresek (220 kilogram). Sementara itu di 2019, jenis sampah plastik yang dikumpulkan pemulung bertambah yaitu plastik transparan.

Baca juga:  Edukasi Masyarakat, Sejumlah Organisasi Pemuda Gagas "Gerakan Kedasin Sampah Plastik" di Pura Besakih

Kepala UPT TPA Mandung, Ni Luh Sukartini, Kamis (9/5) mengatakan sejak Januari 2019, pemulung yang bertugas memilah sampah di TPA Mandung juga mulai memilah plastik transparan yang di tahun lalu dibiarkan atau tidak dipilah. “Dari informasi, plastik bening ini sudah ada yang mau membeli.Sehingga mereka pun memilah plastik bening yang biasanya tidak dipilah karena tidak laku,” ujarnya.

Dari data Januari 2018, sampah plastik yang dikumpulkan berjumlah 4570 kilogram dengan rincian 1600 kilogram sampah plastik jenis ember (campuran), gelas plastik (970 kilogram), botol plastik (935 kilogram), plastik bening (620 kilogram) dan kresek (445 kilogram). Untuk Februari, sampah plastik yang dikumpulkan sebanyak 4.125 kilogram dengan rincian sampah ember (campuran) sebanyak 1.725 kilogram, gelas plastik (740 kilogram), botol plastik (770 kilogram), plastik bening (580 kilogram) dan kresek (310 kilogram).

Baca juga:  Nasib Guru Bahasa Bali, Sulit Jadi PPG Tak Bisa Jadi Guru P3K

Sementara untuk Maret, total sampah plastik yang dikumpulkan sebanyak 4.369 kilogram dengan rincian ember (campuran) sebanyak 1.750 kilogram, gelas plastik (570 kilogram), botol plastik (850 kilogram), plastik bening (696 kilogram) dan kresek (503 kilogram).

Sukartini berharap, pembelian plastik bening ini akan terus berlanjut. Sehingga ke depan residu plastik di TPA Mandung akan semakin berkurang. Mengenai kerjasama TPA Mandung dengan pemulung, setiap penjualan sampah plastik yang dipilah keuntungannya diberikan secara penuh kepada pemulung. Dari data, nilai jual sampah plastik yang dikumpulkan dari bulan November 2018 hingga Maret 2019 mencapai Rp 40.204.000. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Pembangunan Semesta Berencana Berkelanjutan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *