MANGUPURA, BALIPOST.com – Pelaku wisata bahari dan juga kapal penumpang diharap untuk mewaspadai berbagai kemungkinan akibat adanya intensitas gelombang tinggi di sekitar Bali. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memperkirakan, gelombang tinggi tersebut dipicu karena tumbuhnya bibit Siklon Lili sebelah utara laut timor.

Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Iman Faturahman, Siklon Tropis Lili ini sudah terpantau oleh pihak BBMKG sejak 8 Mei di sebelah utara Laut Timor. Fenomena tersebut kata Iman, terus bergerak kearah barat daya dengan kecepatan rata-rata 6 knots atau 11 Km per jam. “Dengan tumbuhnya fenomena itu, bisa mempengaruhi intensitas hujan disejumlah wilayah yang dilaluinya. Selain itu, dampak siklon tropis lili ini bisa menyebabkan gelombang tinggi disejumlah wilayah termasuk di perairan Bali,” katanya, Jumat (10/5).

Baca juga:  Kelanjutan Piala Srikandi masih ‘Wait and See’

Siklon ini, menurut Iman, terbentuk karena ada sistem tekanan udara rendah yg terbentuk di daerah tropis. Sehingga menimbulkan kecepatan angin meningkat, utamanya di pusat cincin-cincin yang mengelilingi pusat sirkulasi siklon. Untuk bagian pusat siklon, tekanan udara sangat minimal sedangkan disekeliling pusat siklon kecepatan angin sangat maksimal dan berputar secara konstan.

Kemudian perlahan dapat meluas dan mempengaruhi kondisi kerawanan wilayah yang dilaluinya. “Pada dasarnya, siklon berpengaruh meluas mempengaruhi kecepatan angin yg menimbulkan cuaca ekstrim termasuk gelombang tinggi. Tentunya, ini akan terus bergerak, sehingga perlu adanya antisipasi dengan memberikan himbauan atau peringatan dini,” terangnya.

Baca juga:  Selisih Suara Capai 2,1 Jutaan

Pihaknya memperkirakan kondisi ini akan berlangsung hingga Sabtu (11/5). Iman mengatakan, akan terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan Siklon Tropis Lili ini.

Terutama, kata Iman terkait dengan wilayah yang akan dilaluinya. Karena, dampak yang ditimbulkan bisa menyebabkan angin kencang, hujan dengan intensitas lebat hingga gelombang tinggi. “Memang sangat berbahaya,” ujarnya.

Selama ini, dampak yang sudah terdeteksi di wilayah Bali adalah terjadinya gelombang tinggi. Adapun wilayah yang diprediksi terjadi gelombang tinggi yaitu di Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, Selat Alas bagian Selatan, perairan Selatan Bali (Nusa Dua, Pecatu, Ungasan, Tanah Lot, Kuta dan Sanur).

Baca juga:  Bobol Kos-kosan, Residivis Asal Jakarta Ditangkap

Gelombang tinggi ini kata Iman, bisa mencapai ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter. Untuk itu, pihaknya menghimbau, kepada pelaku wisata bahari di seputaran Nusa Dua, Uluwatu, Kuta, Sanur dan wilayah pantai selatan, agar terus mematuhi informasi dari pihak BBKMG. (Yudi Karmaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *