Emy Karmila. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Emy Karmila, wanita berusia 42 tahun lebih memilih menjadi driver Go-car dibanding melanjutkan bisnis butik batiknya. Dari menjadi driver, ia bisa memperoleh penghasilan Rp 600.000 per hari.

Kondisi ini berbanding terbalik saat ia menekuni bisnis di bidang fashion. “Dari tahun 2014, butik lagi drop, sepi. Kalau Go-Car pas lagi sepi sehari dapat Rp 300.000. Jadi sebulan sekitar Rp 10 juta sudah termasuk uang bensin. Itu kalau lagi sepi. Kalau lagi ramai bisa Rp 600.000 satu hari,” ungkapnya belum lama ini.

Sejak memutuskan berhenti menjalankan bisnis butik di 2018, Emy langsung memutuskan menjadi driver Go-Car. Ia sendiri sebelumnya sudah biasa menggunakan jasa Go-Car untuk bepergian.

Baca juga:  Kecelakaan Tunggal, Bus Hantam Besi Jembatan

Pernah suatu ketika ia bertanya pada sopir Go-Car terkait prospek dan penghasilan. Ia pun terperangah. “Saya beberapa kali naik Go-Car, katanya pemasukan yang penting itu setiap hari. Ya… setiap hari itu tidak lepas dari Rp 300 – 400 ribu katanya. Saya mikir kenapa engga nyoba di sini, dibanding di butik kadang seminggu dapat, kadang 2 minggu karena 2014 itu lagi drop. Tapi keinginan untuk melakukan itu (menjadi driver, red) melangkah ke sana masih mikir,” tuturnya.

Baca juga:  Libur Nataru, Terminal Mengwi Layani 54 Ribuan Penumpang

Ketika partner bisnisnya di butik meninggalkannya, ia langsung melirik pekerjaan ini. “Mungkin teman saya yang pergi mendadak itu membuat saya semakin yakin untuk meninggalkan bisnis butik yang telah belasan tahun saya jalanin,” ucapnya kemudian.

Lalu ia mengganti mobilnya dengan mobil yang berukuran agak besar. Harganya sekitar Rp 235 juta, sedangkan mobil lamanya terjual hanya dengan harga Rp 70 juta. Dari penghasilan Go-Car, ia bisa menutupi cicilan mobilnya per bulan sebesar Rp 5 juta.

Meski kondisi fisiknya tidak sempurna, lantaran tangan kanannya cacat dari lahir, namun semangatnya tinggi agar bisa hidup lebih baik bersama ibunya. Wanita yang sudah 32 tahun tinggal di Bali ini bekerja dari pagi hingga malam hari.

Baca juga:  BPTD Siapkan Puluhan Armada Kapal Menjelang Nataru

Menurutnya sangat mudah menjadi driver Go-Car ataupun Go-Jek. Bahkan untuk konsumen dan pasar pun sudah jelas per harinya.

Driver tidak perlu menunggu lama ataupun menawarkan jasa pada konsumen. Cukup dengan menjalankan aplikasi saja. Sehingga kepastian mendapat orderan terjamin.

Tak heran ia bisa mendapat 7 trip per harinya bahkan lebih. Dengan demikian bonus Rp 60.000 pun sudah di tangan. Masyarakat pun senang menggunakan aplikasi ini karena lebih pasti dan lebih murah. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *