DENPASAR, BALIPOST.com – Kementerian Kesehatan melaksanakan Peringatan Hari Malaria Sedunia 2019 pada Senin (13/5) di Kertalangu, Denpasar. Acara tersebut dihadiri bupati dan walikota seluruh Indonesia.
Direktur P2P Kemenkes dr. Anung Sugihantono mengatakan, peringatan Hari Malaria Sedunia jatuh pada 25 April. Tahun ini peringatan Hari Malaria Sedunia dilaksanakan di Bali karena Bali telah mencapai eliminasi malaria. Meski demikian, Provinsi Bali tetap berjalan melakukan upaya pemeliharaan status eliminasi.
Diharapkan Bali dan Provinsi lain terus menginspirasi provinsi lainnya yang belum eliminasi malaria agar terus berupaya melakukan eliminasi malaria.
Dari 514 kabupaten/ kota dari 34 provinsi, 285 kabupaten/kota dari 29 provinsi telah mencapai eliminasi malaria. Indonesia memiliki tantangan besar untuk eliminasi malaria karena masih ada lima provinsi yang belum eliminasi malaria yaitu, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan NTT, belum ada satupun kotanya yang eliminasi kasus malaria.
Melalui tema nasional Bebas Malaria Prestasi Bangsa, targetnya tahun 2030, Indonesia bebas malaria. Pada hari itu juga dilakukan kick off assesment tingkat regional Jawa Bali dalam penandatangan komitmen eliminasi malaria.
Pembacaan dilakukan Gubernur Bali, Wayan Koster. Selain itu juga dilakukan pembacaaan dan penandatanganan komitmen bupati dan walikota penerima sertifikasi eliminasi malaria.
Ada 11 kabupaten terpilih dari 7 provinsi yang mendapatkan sertifikat tersebut. Sejumlah daerah ini adalah Aceh barat, Bungo Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Luhu Timur, Lampung Barat, Cilacap, Kebumen, Toli – toli Sulawesi Tengah. (Citta Maya/balipost)