DENPASAR, BALIPOST.com – Apakah setiap hari kamu menggunakan mobil? Enak kalau punya mobil pribadi. Tidak harus pakai ojek, taksi online, atau merepotkan keluarga untuk antar-jemput. Namun, dampaknya, kamu mesti merawat mobil sebaik mungkin agar selalu dalam kondisi prima.
Jadi, ketika dijual kembali harganya tidak terjun bebas. Berikut yang mesti kamu lakukan menurut Swara Tunaiku.
1. Waktu yang Tepat untuk Servis Mobil
Kalau diibaratkan, sama halnya dengan perawatan tubuh sehari-hari biar tidak mudah sakit. Servis mobil mesti dilakukan secara kontinu. Standar yang biasa dipakai itu berdasarkan kilometer jarak tempuh. Minimal harus diservis ketika sudah mencapai jarak tempuh 10.000. Kalau tidak mau menghitung jarak tempuh, lakukan servis setidaknya 6 bulan sekali.
Mengapa mobil perlu diservis? Tentu biar performa setiap komponen maupun mesinnya tetap terjaga. Jadi, saat difungsikan untuk bekerja atau beraktivitas sehari-hari tidak gampang mogok. Terutama ketika sehari-hari kamu melewati jalanan rusak. Soalnya kalau sudah rusak, nanti bakal makan biaya lebih banyak lagi. Kamu tidak mau, kan?
2. Apa Saja yang Perlu Dicek secara Berkala?
Komponen pertama yang perlu dicek adalah aki. Ini yang cukup vital dan sangat mendasar. Tanpa aki, pasokan listrik untuk mengoptimalkan tiap fungsi mobil jadi terganggu. Bahkan tidak jalan sama sekali. Biasanya, aki rajin diganti ketika sudah 2-3 tahun sekali. Terutama kalau sudah soak. Harganya berkisar antara Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu.
Lalu ganti juga oli mesinnya. Ketika sudah mencapai 1.000 kilometer, wajib ganti. Harganya murah kok. Sekitar Rp 500 ribu. Komponen
selanjutnya yang perlu diservis itu bagian lampu. Tujuannya untuk memastikan kondisi lampu tersebut tetap bening. Biayanya berkisar antara Rp 300 ribu sampai dengan Rp 500 ribu.
Kanvas rem juga perlu perhatian khusus. Bagaimana jika kanvas aus sementara mobil melaju kencang? Pasti berisiko mengalami kecelakaan atau hal-hal yang tak diinginkan. Komponen ini wajib diperiksa setiap 9-12 bulan sekali ketika mobil digunakan secara rutin. Harganya kurang lebih Rp 200 ribu sampai dengan Rp 280 ribu.
Bagian kanvas kopling dan busi juga perlu diservis. Busi berfungsi untuk memantik api agar terjadi pembakaran untuk menciptakan energi pada mesin. Sedangkan kanvas kopling berfungsi mengirimkan tenaga tersebut ke bagian roda. Harga per busi sekitar Rp 70 ribu. Kalau kanvas koplingnya antara Rp 500 ribu sampai dengan Rp 1 juta.
3. Perlunya Balancing dan Spooring
Jika spooring berfungsi untuk meluruskan posisi ban, maka balancing berfungsi menstabilkan putaran ban tersebut. Biayanya berkisar Rp 225 ribu sampai dengan Rp 500 ribu. Itu untuk ukuran mobil MPV dan city car, ya.
4. Saat Mencapai Kilometer Tertentu, Apa yang Harus Diservis?
Ketika mencapai 1.000 kilometer, wajib lakukan pengecekan bagian chassis, oli mesin, sistem pendingin, body, rem, power steering, serta transmisi. Ketika mencapai 30.000/50.000/70.000, wajib mengecek oli mesin serta ban mobil. Kalau lebih dari itu? Tentu proses pengecekan dan servisnya lebih kompleks. Mesti siap merogoh kocek dalam-dalam.
5. Biaya per Tahunnya Berkisar Berapa?
Relatif, ya. Tergantung mobilnya, apa. Untuk mobil MPV, misalnya, perlu biaya sekitar Rp 1,5 juta per tahun. Harga tersebut pun tidak bersifat tetap. Tergantung patokan tarif dari bengkel juga. Situasi ekonomi, pemerintahan, serta nilai tukar uang juga turut memengaruhi. Begitu pula ketika tiba hari-hari besar nasional.
Mobil yang berjalan mulus pasti memiliki komponen serta mesin yang terjaga dengan baik. Apabila mobilmu sering dipakai untuk kerja, wajib melakukan pengecekan serta servis secara rutin. Sebab, peran mobilmu ibarat nafas yang menghidupi anak-anak, istri, serta dirimu sendiri. (kmb/balipost)