Adi Nugroho. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Secara umum, pembangunan manusia Bali terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2018. IPM Bali meningkat dari 70,10 pada 2010 menjadi 74,77 pada 2018.

Selama periode tersebut, IPM Bali rata-rata tumbuh sebesar 0,81 persen per tahun dan selalu berada di level tinggi. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Adi Nugroho mengatakan, IPM Bali yang tinggi tercermin dari sebagian besar kabupaten/kota memiliki nilai IPM antara 70 sampai 80. Terdapat 5 dari 9 kabupaten/kota yang berstatus pembangunan manusia tinggi, antara lain Klungkung, Jembrana, Buleleng, Tabanan dan Gianyar. Hanya dua kabupaten/kota yang berstatus sedang yakni, Bangli dan Karangasem.

Hingga saat ini, terdapat 2 kabupaten/kota yang berstatus pembangunan manusia sangat tinggi yaitu, Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Kota Denpasar sendiri sudah tercatat berstatus sangat tinggi sejak 2012 sampai sekarang. Sedangkan Kabupaten Badung baru terhitung dua tahun berstatus pembangunan manusia sangat tinggi.

Baca juga:  Perbaikan Traffic Light Mati Tunggu Tender  

Pada 2018, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali mencapai 74,77. Angka ini meningkat sebesar 0,47 poin atau tumbuh sebesar 0,63 persen dibanding 2017. Bayi yang lahir pada 2018 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,68 tahun, lebih lama 0,22 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada periode 2017-2018, IPM Bali tumbuh 0,63 persen. Selain itu, IPM Bali tercatat sebagai peringkat lima tertinggi pada level nasional, di bawah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur dan Kepulauan Riau.

Anak-anak yang pada 2018 berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,23 tahun, lebih lama 0,02 tahun dibandingkan dengan 2017.

Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,65 tahun, lebih lama 0,1 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga:  Terlibat Penyelundupan Ribuan Butir Ekstasi, WN Malaysia Dituntut 10 Tahun Penjara

Pada 2018, masyarakat Bali memenuhi kebutuhan hidup dengan rerata pengeluaran per kapita sebesar 13,89 juta rupiah per tahun, meningkat 313 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota pada 2018 cukup bervariasi.

IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 66,49 (Karangasem) hingga 83,30 (Denpasar). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir berkisar antara 70,05 tahun (Bangli dan Karangasem) hingga 74,71 tahun (Badung).

Sementara itu pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 12,31 tahun (Bangli) hingga 13,98 tahun (Denpasar), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 5,97 tahun (Karangasem) hingga 11,16 tahun (Denpasar).

Pengeluaran per kapita di tingkat kabupaten/kota berkisar antara 10,05 juta rupiah per tahun (Karangasem) hingga 19,70 juta rupiah per tahun (Denpasar). Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2018 juga terlihat dari status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota.

Baca juga:  Pariwisata Meningkat, Bandara Ngurah Rai Layani 2 Juta Penumpang

Selama periode 2017 hingga 2018, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, Kota Denpasar tercatat mengalami peningkatan IPM paling lambat. Meski sebagai kabupaten/kota dengan IPM tertinggi Provinsi Bali, Kota Denpasar tercatat hanya mengalami peningkatan 0,35 persen.

Di posisi sebaliknya, walaupun Kabupaten Karangasem menempati peringkat terakhir IPM kabupaten/kota Provinsi Bali, namun mampu menjadi kabupaten dengan peningkatan IPM paling tinggi yaitu, 1,40 persen. Sementara itu, peningkatan nilai IPM di Kabupaten Jembrana (1,32 persen), dan Kabupaten Klungkung (1,10 persen) berturut-turut tercatat sebagai yang tertinggi kedua dan ketiga setelah Karangasem. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *