BANGLI, BALIPOST.com – Seorang siswa SMK di Kabupaten Bangli dinyatakan tak lulus sekolah. Penyebabnya, lantaran siswa yang bersangkutan absen dalam ujian kompetensi kejuruan (UKK) yang digelar selama beberapa hari.
Ketua MKKS SMK Kabupaten Bangli Wayan Suparta mengungkapkan siswa yang dinyatakan tak lulus sekolah itu bernama Gede Adi Mertajaya. Dia merupakan siswa jurusan kompetensi keahlian Agribisnis Perikanan di SMKN 2 Kintamani. Siswa tersebut tak lulus lantaran tak mengikuti kegiatan UKK. “UKK itu adalah ujian untuk praktik kejuruan yang wajib diikuti siswa. Karena tidak ikut UKK, sehingga dia tidak memenuhi syarat kelulusan,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, alasan absennya siswa tersebut dalam UKK, tidak jelas. Pihak SMKN 2 Kintamani, kata Suparta, sudah sempat memfasilitasi, menghubungi bahkan mencari siswa yang bersangkutan agar mau ikut ujian. Namun hasilnya nihil.
Siswa tersebut tidak juga datang ke sekolah. “Jadi anak yang bersangkutan memang sepertinya tidak ada niat untuk ikut ujian,” terangnya.
Dikatakannya bahwa kelulusan siswa sepenuhnya ditentukan dan diputuskan masing-masing sekolah. Selain wajib mengikuti USBN, UN dan UKK, kriteria lain yang harus dipenuhi seluruh siswa untuk bisa lulus sekolah yakni menyelesaikan seluruh mata pelajaran di sekolah dan mendapat nilai minimal baik dalam penilaian sikap.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Kintamani Nyoman Muliawan dikonfirmasi terpisah membenarkan bahwa salah satu siswanya tak lulus sekolah tahun ini. Penyebabnya karena siswa yang bersangkutan absen dalam UKK. “Mulai dari pra UKK. Dari empat kali pra UKK, hanya satu kali dia ikut. Sementara saat UKK, dari 3 kali UKK, sama sekali dia tidak ikut,” ungkapnya.
Muliawan mengatakan pihaknya sudah beberapa kali mencoba melakukan pendekatan terhadap siswa tersebut agar datang ke sekolah mengikuti ujian. Akan tetapi tak berhasil.
Pihak sekolah bahkan sempat mendatangi rumahnya. Namun siswa yang bersangkutan tidak ada di rumah lantaran sedang bekerja. “Sebelum ujian kita sudah jajaki saat pra UKK, Saat itu, kata orang tuanya siswa tersebut masih ke gunung mengantar tamu. Kita suruh agar datang ke sekolah, tapi dia tidak juga mau hadir,” jelas Muliawan.
Lantaran absen dalam UKK, pihak sekolah memutuskan tak meluluskan siswa asal Banjar Dalem, Desa Songan itu. Meski demikian, pasca pengumuman kemarin, pihak sekolah masih memberikan peluang terhadap siswa tersebut untuk mengulang pendidikannya kembali di kelas XII.
Jika mengulang, maka siswa tersebut akan belajar kembali selama setahun penuh mulai dari semester awal. “Karena UKK tidak ada ujian susulan. Yang ada ujian susulan USBN dan UKK. Ketika tidak bisa ikut UKK, ya kami sulit membantunya,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)