DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Singapura telah mengonfirmasi adanya virus monkeypox atau cacar monyet di negara mereka. Virus tersebut terbawa oleh seorang warga Nigeria yang berkunjung ke Singapura pada 28 April dan terbukti positif mengidap cacar monyet pada 8 Mei.
Direktur RSBM dr. Bagus Darmayasa, M.Repro menjelaskan, cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan virus. Penyakit ini ditularkan pada manusia melalui hewan, seperti tikus atau hewan pengerat lainnya, terutama di kawasan Afrika Tengah dan Barat.
Dijelaskan, seseorang bisa terkena virus cacar monyet melalui kontak darah, cairan tubuh atau mukosa (selaput lendir) hewan yang terinfeksi. Dikutip dari World Health Organization (WHO), gejala cacar monyet baru timbul 14 hingga 21 hari sejak pertama kali terinfeksi virus.
Sebelum gejala muncul, cacar monyet biasanya diawali dengan periode inkubasi. Periode itu selama enam sampai 16 hari.
Gejala monkeypox mirip dengan smallpox (cacar) namun lebih ringan. Masa inkubasi 5-21 hari, gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening (vesikel), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga tiga minggu sampai ruam tersebut menghilang.
Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14-21 hari. Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak – anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi. (Citta Maya/balipost)