Budi Sukarada. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Banyak orang memimpikan memiliki waktu bekerja yang fleksibel agar memiliki waktu lebih banyak berkumpul bersama keluarga. Selain itu, tekanan pekerjaan juga dapat diobati dengan fleksibilitas waktu bekerja itu.

Hal inilah yang didapat Komang Budi Sukarada (35) sebagai driver Gojek. Fleksibilitas waktu menjadi yang utama bagi Komang Budi, karena ia bisa meluangkan waktu lebih banyak untuk keluarga dan untuk kegiatan adat dan agama di kampungnya.

Ia sudah menjadi driver sejak Februari 2018. Sebelumnya, ia bekerja sebagai debt collector di sebuah perusahaan swasta.

Baca juga:  Potensi Defisit Badung Rp3,496 Triliun, Ini Tanggapan Bupati

Selama 8 tahun bekerja di sana, pada akhirnya ia memilih menjadi driver Gojek. Padahal baru dua hari ia mencoba mengambil sambilan menjadi driver, ia langsung memutuskan untuk berhenti di tempatnya semula dan fokus menjadi mitra Gojek.

Dari sisi penghasilan dikatakan jauh lebih besar dari tempat bekerja sebelumnya. Dengan menjadi driver Gojek ia bisa mendapat lebih Rp 270.000 per hari. Sementara menjadi karyawan sebelumnya gaji dipatok UMR. “Selain itu risiko jadi debt collector juga, sendiri di jalan,” imbuhnya.

Baca juga:  Layanan Antar Online Bantu Pemutusan Mata Rantai Penyebaran COVID-19

Yang paling utama adalah fleksibilitas waktu dalam bekerja. Setiap hari ia bekerja dari pagi hingga malam. Libur tergantung keinginannya.

Jika ada kegiatan adat dan agama di kampung, ia tinggal mematikan aplikasi, maka ia bisa melaksanakan kewajiban di kampung. “Kalau di tempat yang dulu kerja dari jam 8 sampai pukul 17.00, sedangkan jadi driver, dari pukul 09.00 sampai pukul 20.00. Tapi kalau lagi capek atau ada kegiatan adat di kampung, tinggal matikan aplikasi saja. Jadi bisa pulang kampung, libur,” pungkas pria asal Kintamani, Bangli ini.

Baca juga:  Penggemar Produk Korea? Gojek Hadirkan K-Fest Buatmu

Baru 1,5 tahun bekerja, sedikit demi sedikit ia sudah bisa mengumpulkan uang untuk merenovasi rumah dan membangun rumah. Ia juga mengambil pinjaman membeli kendaraan roda empat agar ketika pulang kampung, anak dan istrinya bisa lebih nyaman dan aman. (Adv/balipos

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *