Saat ini banyak gerakan kembali ke alam. Budaya ini bahkan menjadi semacam gerakan di kalangan pariwisata. Ada Green Hotel dan ada beragam kegiatan lainnya yang mengajak semua komponen menjaga alam. Bali juga bergerak dengan ikon Bali bersih. Mudah-mudahan gerakan ini berjalan lancar dan menjadi gerakan berkelanjutan bukan sekadar gerakan politik.
Yang saya harapkan agar Bali juga bergerak untuk menyelamatkan tanaman-tanaman langka yang khas Bali. Seperti ada pohon sentul, jeruk Bali, pohon boni termasuk beragam tanaman langka yang bisa dijadikan pelengkap sarana upakara di Bali. Mudah-mudahan ada pihak yang bisa mendata pohon-pohon khas Bali.
Saya berharap, Dinas Pertanian bekerja sama dengan universitas yang ada di Bali untuk hal ini. Kami sebagai orangtua saat ini tentu sangat ingin agar anak-anak kami juga mengenal tanaman khas ini. Setidaknya, ada pohon-pohon khas Bali yang bisa dilihat dan dirasakan buahnya oleh generasi muda Bali zaman now.
Selain itu, ada juga hewan atau burung khas Bali yang perlu segera ditangkarkan. Kalau jalak Bali sudah ada perhatian khusus, sejumlah burung yang hidup di Bali yang khas Bali bisa dijaga habitat dan populasinya.
Gerakan menjaga tanaman khas Bali dan satwa khas Bali hendaknya dikembangkan di Bali. Untuk hal ini, saya berharap Pemprov Bali bisa mengoptimalkan peran desa adat untuk menjaga tumbuhan dan hewan langka yang ada di Bali. Kalau bisa pusat-pusat pengembangan pohon dan hewan khas Bali ada di masing-masing desa adat.
Ni Luh Supadmiani
Gianyar, Bali