Tahun ajaran baru makin dekat. Bagi orangtua yang memiliki anak SMP dan ingin melanjutkan ke SMA, akhir Mei dan awal Juni ini menjadi bulan paling penuh tanda tanya. Masalahnya, selain kurang pahaman terhada peraturan zonasi, beban biaya pendidikan juga terasa.
Untuk itulah saya berharap pemerintah lebih sering membuka layanan informasi terkait penerimaan siswa baru. Selama ini memang banyak media memuat tentang sistem zonasi sekolah, namun itu belumlah cukup membuat kami mengerti. Zonasi yang dirujuk saat ini apakah akan memberikan ruang kepada penduduk pendatang yang belum punya KK di tempat tinggalnya?
Saya berharap guru-guru SMP juga lebih sering memberikan informasi kepada anak didiknya yang akan melanjutkan ke jenjang SMA. Setidaknya guru Bimbingan dan Konseling hendaknya lebih rajin memberikan informasi dan edukasi tentang prosfek dan proses mengikuti sistem penerimaan siswa baru tahun ini. Yang pasti sebagai orangtua saya berharap pengumuman tentang sistem penerimaan siswa baru tahun ini dibuat lebih jelas dan transparan.
Saya tetap berharap sekolah memberikan ruang terbangunnya pendekatan bina lingkungan. Ini sebagai wujud interkasi sekolah dengan lingkungan sekolahnya. Walaupun ada sistem zonasi dan prestasi, termasuk kuota siswa miskin, saya berharap kuota bina lingkungan juga disediakan.
Ini akan menjadi bagian dari kewenangan manajemen sekolah membangun komunikasi dengan lingkungan di sekitar sekolah. Mudah-mudahan dunia pendidikan segera memiliki sistem yang baku dalam penerimaan siswa baru sehingga tak setiap tahun ada kebijakan baru.
Ni Putu Sumaastini
Denpasar-Bali